Maqdir Ismail: Revisi UU Justru Untuk Penguatan KPK

Reporter

Sabtu, 13 Februari 2016 16:06 WIB

Maqdir Ismail. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara senior Maqdir Ismail mengatakan perlunya Undang-Undang KPK direvisi karena kedudukan KPK sebagai lembaga adhoc saat ini tidak ada yang mengontrol.

"Inilah yang harus kita letakkan di sistem tata negara kita. Justru revisi ini kan untuk penguatan KPK. Coba lihat dimana mereka menjalankan kewajiban mereka, ini kan tanpa kontrol dari lembaga apapun," kata Maqdir dalam acara diskusi Perspektif Ada Apa Lagi KPK?, Sabtu 13 Februari 2016 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Maqdir lembaga kontrol seperti dibentuknya dewan pengawas akan membuat kinerja KPK lebih teratur terkait dengan penyadapan. "Kalau selama ini kan ada laporan langsung sadap. Padahal banyak yang sudah disadap tapi tidak terbukti. Kalau ada dewan pengawas, mendapat ijin penyadapan, lebih efektif. Ini bisa dikaji. Jangan langsung bilang tidak setuju tanpa ada penjelasan," katanya.

Baca:Pemilihan Ketua Umum Golkar Diusulkan Via Voting Terbuka


Selain itu Maqdir juga memandang perlu untuk diterbitkan poin revisi mengenai penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3. Seperti contohnya pada perkara korupsi Bambang W. Soeharto yang pada Desember lalu dihadirkan di ruang persidangan dengan keadaan tak bisa bergerak dan bernafas menggunakan alat bantu pernapasan.

"Seperti perkara Bambang Soeharto, karena tidak aturan tentang ini, maka mereka menjadi tersangka seumur hidup. Karena ini harus diatur," Maqdir berujar.

Namun kata Maqdir, selain melakukan revisi terhadap Undang-Undang KPK, juga harus dibarengi dengan membenahi undang-undang hukum yang lain seperti KUHAP dan KUHP untuk memperkuat semua lembaga hukum negara. "Saya kira perubahan atau amandemen terhadap UU KPK mestinya tidak sendiri tapi harus dikaitkan dengan Undang-Undang KUHAP, KUHP, kemudian UU Keuangan Negara, Perseroan. Mestinya kita coba benahi, kita tata ulang secara bersama."

DESTRIANITA K.

Berita terkait

KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin

8 jam lalu

KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin

KPK memastikan akan pro aktif untuk asset recovery agar pemasukan bagi kas negara. Termasuk kasus korupsi Dodi Reza Alex Noerdin.

Baca Selengkapnya

Putusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron

10 jam lalu

Putusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron

Nurul Ghufron menggugat Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK

11 jam lalu

LHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean bergegas meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa dugaan kejanggalan dalam LHKPN-nya

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

12 jam lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

KPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini

15 jam lalu

KPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini

KPK membantah dakwaannya pada eks hakim agung Gazalba Saleh tidak jelas

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare

16 jam lalu

KPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare

KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare

Baca Selengkapnya

Sidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi

17 jam lalu

Sidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi

KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo

Baca Selengkapnya

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

18 jam lalu

Soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya

18 jam lalu

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya

Sekjen DPR Indra Iskandar mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

20 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini

KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.

Baca Selengkapnya