Bantu Gafatar, Asrama Haji Donohudan Tambah 2 Ton Beras  

Reporter

Selasa, 9 Februari 2016 17:42 WIB

Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, menampung 688 orang warga bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sejak dua pekan lalu. Mereka menunggu dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Untuk menyediakan konsumsi para pengungsi itu, Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, meminta tambahan beras sebanyak dua ton dari Bulog.

“Beras Bulog harus kami tukarkan dulu dengan beras berkualitas bagus,” kata Kepala Seksi Asistensi dan Pengendalian Bantuan Sosial Dinsosnakertrans Boyolali, Rujito, Selasa 9 Februari 2016.

Rujito mengatakan, beras Bulog itu ditukarkan kepada para pedagang di wilayah Boyolali. Setelah melalui perhitungan selisih harga, dua ton beras Bulog itu ditukar menjadi 1,25 ton beras berkualitas bagus. Kini, beras tambahan tersebut masih dalam proses pengiriman.

Hingga Selasa siang, persediaan beras di dapur umum Asrama Haji Donohudan tinggal 13 karung. Setiap karung, berisi 25 kilogram beras. Tiap hari, dapur umum itu memasak sembilan karung beras untuk makan pagi, siang, dan sore. “Sekali memasak, kami menyiapkan 750 – 800 nasi bungkus, lengkap dengan sayur dan lauk sesuai standar penanganan bencana alam,” kata Rujito.

Ada pun juru masaknya, para anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Boyolali Hanik Nuril Qoyyimah, mengatakan bantuan logistik dari masyarakat bagi para pengikut Gafatar hanya mengalir pada hari-hari pertama mereka ditampung di Asrama Haji Donohudan.

Itu pun tidak terlalu signifikan jumlahnya. “Sejak itu sudah tidak ada lagi bantuan dari masyarakat,” kata Hanik. Menurut dia, kepedulian masyarakat terhadap nasib para bekas pengikut Gafatar tidak sebesar nasib para korban bencana alam. “(Gafatar) ini masuknya bencana sosial,” kata Hanik.

Bekas pengikut Gafatar asal Provinsi Papua, Rusli, 27 tahun, mengaku cocok dengan masakan khas Jawa Tengah buatan para anggota Tagana. “Masakannya enak. Di Papua, makanan kami sehari-hari Papeda (dari sagu). Meski sudah terbiasa makan nasi, kurang mantap rasanya kalau belum menyantap papeda,” kata Rusli yang sudah tidak sabar segera pulang ke Papua.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

3 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

9 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

52 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya