Cerita Minuman Keras Oplosan yang Merenggut 25 Nyawa

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 8 Februari 2016 04:44 WIB

Plres Sleman sita sejumlah botol minuman keras. Tempo/Syaifullah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masih mau minum minuman beralkohol oplosan? Sudah banyak orang tumbang dan tewas akibat minuman setan itu. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa hari ini, 25 orang tewas akibat minuman keras itu. Dua hari lalu, korban meninggal dunia baru tercatat 13 orang.

"Minuman dioplos dengan etanol," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Sepuh Siregar, Minggu, 7 Februari 2016. Mayoritas dari mereka yang tewas akibat minuman ini adalah mahasiswa dari luar Yogyakarta. Hanya sebelas warga asli Yogyakarta yang meninggal dunia akibat minuman itu.

Mereka meminum minuman keras oplosan bersama-sama di tempat berbeda. Mahasiswa berpesta minuman keras di asrama mereka. Polisi telah menetapkan penjual minuman oplosan sebagai tersangka, yaitu suami-istri SK dan SB, pedagang minuman tersebut di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. "Pedagang itu tidak hanya menjual, tapi juga mengoplos."

Minuman yang mereka konsumsi untuk pesta itu sebenarnya mengandung etanol 96 persen. Ada dua jenis minuman tersebut. Pertama, sari vodka dengan bahan utama etanol 50 persen dan air 50 persen. Kedua, arak dengan bahan utama etanol 15-20 persen, air, sari manis, sitrun, dan perasa buah.

Harganya hanya Rp 25 ribu per botol vodka. Sedangkan arak dihargai Rp 15 ribu per botol. Namun akibatnya adalah nyawa melayang.

Selain dua tersangka itu, dua orang lain ditangkap polisi, yaitu MT dan PY, warga Desa Margoluwih, Kecamtan Seyegan, Sleman. Pasangan suami-istri itu menjual minuman keras, tapi korban yang meminumnya mengoplos sendiri.

Menurut Ajun Komisaris Besar Yulianto, Kepala Kepolisian Resor Sleman, sampel minuman keras ini dikirim ke laboratorium forensik kepolisian serta Balai Pengawasan Obat dan Makanan untuk diketahui secara pasti kandungan dalam minuman ini. Sampel urine dan darah korban juga dikirim ke laboratorium forensik.

MUH SYAIFULLAH




Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya