Dua Orang Meninggal di Yogyakarta Akibat Demam Berdarah

Reporter

Jumat, 5 Februari 2016 20:32 WIB

Sejumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Daya Makassar, 8 Januari 2016. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat harus mewaspadai adanya penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Sebab, pada 2015 di Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebanyak 3.420 kasus demam berdarah yang mengakibatkan 35 orang meninggal dunia.

"Hingga Januari tercatat sebanyak 243 orang terserang demam berdarah, yang meninggal 2 orang," kata Daryanto Chudorie, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK), Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 5 Februari 2016.

Rinciannya, di Kota Yogyakarta terjadi 45 kasus demam berdarah, di Bantul sebanyak 104 orang, di Gunungkidul sebanyak 57 orang, di Sleman 29 orang dan di Kulon Progo sebanyak 10 orang terkena penyakit demam berdarah. Dua orang yang meninggal dunia akibat nyamuk Aedes Aegypty itu berasal dari Sleman dan Kulon Progo.

Tren peningkatan kasus penyakit demam berdarah itu terlihat pada 2014. Yaitu hanya terjadi 1955 kasus dan yang meninggal dunia sebanyak 13 orang saja.

Jumlah penderita penyakit itu secara signifikan terjadi pada Januari hingga Maret. Sebab, musim hujan terjadi di bulan itu dari tahun ke tahun.

"Kami melakukan berbagai upaya misalnya surat edaran gubernur Desember 2015 tentang kewaspadaan ledakan kasus demam berdarah," kata dia.

Pihaknya mengimbau supaya ada pemantauan jentik-jentik di setiap tandon air dan menghilangkan genangan air. Surveilance atau pengamatan, pengawasan dan penjagaan kasus ke petugas dari puskesmas untuk memantau faktor resiko.

"Pemberantasan sarang nyamuk menjadi prioritas, menguras, mengubur dan menutup atau 3 M merupakan upaya membasmi jentik," kata Daryanto.

Selain itu, kata dia, pihaknya sudah menginstruksikan ke semua pusat kesehatan masyarakat untuk mendeteksi dini pasien soal demam berdarah ini. Tujuannya secara akurat mendeteksi adanya pasien yang terserang demam berdarah.

Di Kabupaten Sleman setiap hari Jumat diadakan Jumat Bersih Pemberantasan Sarang Nyamuk. Tim terdiri dari Dinas Kesehatan, polisi, tentara, perangkat kecamatan hingga desa melakukan gerakan ini. Tujuannya jelas membasmi jentik-jentik hingga rumah-rumah warga.

Seperti di Ringinsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman juga dilakukan hal yang sama. Tim yang terdiri dari puluhan orang dibantu oleh relawan dan masyarakat mendatangi rumah-rumah untuk memantau jentik-jentik.

"Pemantauan di pekarangan rumah, sarang burung, kandang hewan, hingga ke bak-bak penampungan air,' kata Camat Depok Budiharjo.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

6 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

8 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

8 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

11 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

18 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya