Mayoritas Kematian Ibu dan Bayi Terjadi di Rumah Sakit

Reporter

Kamis, 4 Februari 2016 17:54 WIB

Suasana meditasi senam ibu hamil Yophytta di Jakarta, 7 Februari 2015. Sebanyak 1000 ibu hamil mengikuti senam Yophytta untuk menjaga kesehatan, dan ketenangan mental untuk ibu yang sedang mengandung. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Semarang - Kasus kematian ibu melahirkan di Jawa Tengah, pada 2015, mencapai 619 orang. Jumlah itu, menurun dibanding 2014, yang angkanya 711 orang. Penurunan terjadi pada kasus kematian bayi usia 0-1 tahun yang pada 2014, sebanyak 5.666 anak, menjadi 5.571 anak pada 2015.


Namun yang mencemaskan, mayoritas kematian ibu dan bayi justru terjadi di rumah sakit. “Sebanyak 85 persen lebih kasus kematian ibu dan bayi baru lahir, justru di rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di sela-sela pembahasan penekanan angka kematian ibu dan bayi, di Semarang, Kamis, 4 Januari 2016. ”Tentu ini memprihatinkan.”

Untuk membahas masalah itu, Dinas Kesehatan Jawa Tengah menggelar pertemuan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit, Puskesmas, dan dokter spesialis kebidanan, bidan, serta tim mentor. “Penyebab kematian di rumah sakit harus diminimalisasi. Demikian pula penyebab lainnya,” kata Yulianto.

Penyebab kematian di rumah sakit itu, kata Yulianto, di antaranya disebabkan tidak semua rumah sakit memiliki dokter spesialis kandungan yang siaga 24 jam. “Hanya Rumah Sakit DR Kariadi, yang dokter kandungannya siaga 24 jam,” kata dia.

Hal lain yang juga harus diperhatikan, kata Yulianto, terkait kecakapan tim medis di rumah sakit, dalam menangani persalinan darurat. Juga, ketepatan Rumah Bersalin, Puskesmas, atau klinik bersalin, mengirim pasien rujukan. Sehingga tidak terlambat mengirim pasien rujukan. “Jangan sampai terlambat merujuk. Penangan di rumah sakit jadi tidak maksimal, menyebabkan ibu atau bayi meninggal,” ujarnya.

Terkait dengan perbaikan sistem layan rujukan, di beberapa daerah sudah menerapkan program Si Jari EMAS (Sistem Informasi Jejaring Rujukan Expanding Maternal and Neonatal survival). Sebuah sistem berbasis pesan singkat telepon genggam untuk mempermudah proses rujukan ke rumah sakit. Ada juga program Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), melalui call center 119.

Ketua EMAS Jawa Tengah, Hartanto Hardjono, mengatakan Pemerintah Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi Penyelamatan Ibu dan bayi Lahir. “Tim ini harus mesinergikan dan mengintegrasikan perbaikan pelayanan dan sistem informasi rujukan. Sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan,” kata dia.

Jawa Tengah adalah satu di antara enam provinsi penyumbang angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Indonesia.

SOHIRIN

Berita terkait

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

5 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

6 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

20 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

50 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

54 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

4 Maret 2024

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, negara harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang lemah dan berkekurangan, dengan berpijak pada data-data resmi tentang stunting, anak putus sekolah, hingga kematian ibu dan bayi.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya