Kerugian Membengkak, Saksi Kasus Bulog Kembali Diperiksa
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 14:29 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bekas Customer Service Office (CSO) Bank Exim Munijanti, kembali dimintai keterangan berkaitan dengan pencairan dana Badan Urusan Logistik (Bulog) di bank tersebut. “Pemeriksaan ini untuk menindaklanjuti kasus penyelewengan dana nonbujeter Bulog dengan tersangka Ahmad Ruskandar,” Kepala Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Barman Zahir menjelaskan kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Kamis (11/4) petang. Menurut Barman, dalam kasus dugaan penyelewengan dana Bulog ini, memang perkara Ruskandar yang belum dilimpahkan ke pengadilan. Namun hal itu bukan karena penyidikan dihentikan. “Ada penyempurnaan berkas-berkas perkara. Karena waktu itu hanya Rp 4,6 miliar. Tapi sekarang menjadi Rp 62,9 miliar. Ini memerlukan waktu karena banyak saksi yang kita panggil kembali,” jelas Barman. Materi pemeriksaan, kata Barman, berkaitan dengan tugas dan wewenang saksi ketika masih bekerja di Bank Exim. “Antara lain, dia mengawasi dan ikut bertanggung jawab atas pekerjaan customer service representatif, melayani pembukaan dan penutupan nasabah, serta Membuat laporan-laporan dan lain-lain,” kata Barman. Saksi membenarkan adanya rekening Bulog di Bank Exim. Namun, terhitung 18 November 1999 rekening tersebut ditutup atas permintaan Deputi Keuangan dan Kepala Biro Administrasi Keuangan Bulog Akhmad Sukandar. “Dikatakan saksi, bahwa semua transaksi pencairan dana bulog, sebelumnya harus dikonfirmasikan ke bulog dulu. Jadi tiap dana yang dicairkan disana itu semua dikonfirmasikan,” Kata Barman. Saksi kemudian mengungkapkan, ada beberapa pencairan cek Bulog di bank Exim yang dilakukan pada 2 Maret 1999, 10 September 1999, dan 28 September 1999. “Dikatakan saksi, yang menandatangani cek-cek bulog untuk dicairkan adalah Akhmad Ruskandar dan Yusnadi Suwarta,” jelas Barman. (Suseno – Tempo News Room)
Berita terkait
Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
1 menit lalu
Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.