Kampung Bahari Semarang Dibangun, Warga Resah karena...

Reporter

Kamis, 4 Februari 2016 03:59 WIB

Tempat wisata Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah, 21 Juli 2015. Gedung bersejarah yang menjadi ikon kota Semarang ini ramai dikunjungi warga untuk menghabiskan waktu liburan Lebaran. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Upaya pemerintah membangun kampung Bahari di kawasan Tambak Lorok Kota Semarang menimbulkan keresahan warga yang tinggal. Penduduk di kampung Tambak Lorok, kelurahan Tanjung Emas Kecamatan, Semarang Utara mengaku khawatir digusur.

“Katanya tidak ada penggusuran, tapi kenapa sudah ada patok dan tanda merah di beberapa rumah warga? Itu yang membuat warga resah,” kata Suep, tokoh masyarakat, kampung Tambak Lorok, kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan, Semarang Utara, Rabu 3 Februari 2016.

Ia khawatir penanda untuk rancangan pembangunan itu membuat resah warga, apa lagi ada informasi sebagian penduduk di kawasan Tambak Lorok yang berdampak pembangunan akan direlokasi ke rumah susun. “Kami tentunya tidak akan mau tinggal di Rusun. Kami inginnya tinggal di rumah kami semula," Suep menambahkan.

Suep bersama warga mengancam akan menemui presiden Joko Widodo bila pembangunan kampung maritim itu merugikan warga. Sikap itu dilakukan bila rencana Presiden mengembangkan wilayah Tambak Lorok berbeda dengan yang hendak dikerjakan Pemkot Semarang. “Akan iuran bersama warga Tambak Lorok mendatangi Presiden Joko Widodo di Jakarta,” katanya.

Pemerintahan Jokowi membangun kampung Tambak Lorok di kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara menjadi kampung berbasis maritim. Tambak Lorok merupakan kampung nelayan di Kota Semarang yang selama ini dikenal kumuh.

Pembangunan kampung maritim di Kota Semarang itu bagian dari program pemerintah Jokowi yang sebelumnya dua kali mengunjungi kampung di pesisir Kota Semarang. Kampung itu menjadi bagian pembangunan dari enam daerah lain di Indonesia yang masuk program pengembangan kampung maritim.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Supriyadi menilai keresahan warga kampung nelayan itu akibat sosislisasi pembangunan di Tambak Lorok masih minim. “Keresahan masyarakat ini akibat kurang adanya komunikasi yamg intensif antara Pemkot dam warga,” kata Supriyadi.

Ia meminta agar Pemkot Semarang turun ke masyarakat Tambaklorok dan menjelaskan secara transparan langsung ke masyarakat. “Pemkot jangan hanya melakukan sosialisasi kepada lurah saja,” kata Supriyadi menegaskan.

Sementara itu Kepala Bidang Perencanaan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang, M Farchan menyatakan tak ada penggusuran warga di kampung Tambaklorok. Ia menegaskan pengembangan Kampung Bahari Tambaklorok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Masyarakat tidak perlu khawatir, karena tidak akan ada penggusuran," kata Farchan.



EDI FAISOL

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

1 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

19 jam lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

44 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

48 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

23 September 2023

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.

Baca Selengkapnya