MKD Seriusi Kasus Asisten Masinton  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 2 Februari 2016 13:51 WIB

Tenaga ahli DPR RI, Dita Aditya (27) melaporkan anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinto Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan menyelenggarakan rapat pimpinan, Selasa, 2 Februari 2016, membahas pemukulan terhadap asisten pribadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Masinton Pasaribu, Dita Aditia Ismawati.

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan MKD akan menunggu laporan dari Dita. Setelah ada laporan, Mahkamah akan memverifikasi laporan itu dan mendalaminya. "Kalau masih kurang bukti, kami memverifikasi kepada pelapor," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan.

MKD akan mengklarifikasi kepada Masinton. "Kalau belum ada laporan ya kami enggak bisa berbuat apa-apa," dia menuturkan. MKD, menurut dia, hanya akan menunggu hasil penyelidikan dari Badan Reserse Kriminal Polri yang menangani kasus itu. "Kami menunggu saja sampai persidangan, kalau kasus itu memang sampai di persidangan," katanya.

Junimart meminta Dita melaporkan perkaranya kepada MKD, tidak melalui kuasa hukum ataupun pihak-pihak lain. Dengan begitu, menurut dia, MKD dapat langsung berinteraksi dengan Dita secara langsung. "Toh dia juga bekerja di DPR, sudah biasa di sini, dan sering lewat MKD. Laporlah, biar lebih fair. Kami menunggu," katanya.

Pada 21 Januari lalu, anggota Komisi Hukum, HAM, dan Keamanan DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mendapat tudingan telah menganiaya asisten pribadinya, Dita Aditia Ismawati. Dita melaporkan tindakan Masinton tersebut kepada Badan Reserse Kriminal Polri.

Namun, Masinton dan Dita memiliki cerita berbeda mengenai kejadian ini. Masinton menuturkan, saat di daerah Otista untuk mengantarkan Dita pulang, Dita yang tengah mabuk tiba-tiba menarik setir mobil yang dikemudikan tenaga ahli Masinton, Abraham Leo. Mobil yang oleng membuat tenaga ahli Masinton itu refleks menepis tangan Dita dan tanpa sengaja mengenai wajah Dita.

Dita memiliki versi lain. Melalui Sekretaris Badan Hukum Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino, Dita mengaku Masinton sendiri yang memukulnya. Di dalam mobil itu juga tidak ada orang lain, selain Dita dan Masinton.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya