Kementerian Agama Bahas Aset Eks Anggota Gafatar

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 31 Januari 2016 16:43 WIB

Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nasional (Gafatar) mengantri makanan di tempat penampungan sementara Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Selama tiga hari kedepan mereka akan dikarantina guna mendapatkan pendampingan dan pemahaman mengenai deradikalisasi. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Agama mensinyalir sebagian besar eks anggota Gerakan Fajar Nusantara kini sudah tak memiliki aset lagi di tanah asal mereka. "Dari pemantauan kami saat di Asrama Haji Donohudan, sebagian besar dari mereka mengaku sudah menjual asetnya karena mendapat ganti lebih besar di Kalimantan," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Machasin ditemui Tempo di Kota Yogyakarta, Ahad, 31 Januari 2016.

Machasin mengatakan para anggota Gafatar semula memiliki tanah dan rumah rata-rata seluas 100-200 meter persegi sebelum eksodus atas instruksi pimpinan kelompoknya. "Dengan aset tanah hanya seluas itu di Jawa, mereka bisa mendapatkan ganti lahan sampai 10 hektare di Kalimantan, jadi banyak yang ikut," ucapnya.

Namun kondisinya kini mereka terusir karena Gafatar dianggap sesat dan terlarang oleh Majelis Ulama Indonesia Yogyakarta pascaaksi eksodusnya. Bahkan warga lokal di Kalimantan membakar rumah mereka.

"Karena sudah menjual aset dan terusir, satu-satunya alternatif ya mengikutkan program transmigrasi. Ini yang sekarang kami rumuskan bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, agar lebih cepat terlaksana," tuturnya.

Machasin berujar, para eks anggota Gafatar yang ditampung di Donohudan tak mempan saat didatangkan psikiater atau dengan pendekatan agama langsung. "Yang justru bisa berkomunikasi dengan mereka adalah kalangan penyuluh. Setiap hari kami datangkan 30 penyuluh ke sana untuk pendampingan," katanya.

Kasus banyaknya warga yang bergabung dengan kelompok itu, menurut Machasin, menjadi evaluasi ketat bagi pemerintah dalam menyikapi gampang percayanya warga pada nilai-nilai luar yang menjerumuskan pemahaman kepercayaan secara benar.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Yogyakarta Hadi Mochtar menuturkan, dari informasi terakhir, program transmigrasi eks anggota Gafatar yang tak punya rumah memang tengah dirembuk secara intens dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta. "Setelah pendampingan di Youth Center, Sleman, sampai Selasa, 2 Februari 2016, bagi yang tak punya aset rencananya langsung diikutkan program transmigrasi," ucapnya.

PRIBADI WICAKSONO



Ratusan Eks Gafatar Tiba di Yogyakarta oleh tempovideochannel

Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

23 Februari 2017

Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

Ahli hukum UI menyatakan tak ada alat bukti yang menunjukkan eks petinggi Gafatar berlatih militer dan berencana membeli senjata.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

22 Februari 2017

Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

Eva berujar jaksa tidak dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan adanya perbuatan, kemampuan, dan niat para terdakwa untuk makar.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

29 Januari 2017

Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

Pelanggaran kebebasan berkeyakinan terhadap Gafatar dimulai dari isu orang hilang. Lalu, polisi menyatakan mereka terlibat paham yang melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

17 Oktober 2016

Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

Sigit menjadi koordinator anggota Gafatar untuk berhijrah ke Kalimantan demi ketahanan pangan dan kehidupan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

3 Oktober 2016

Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

Mereka sulit mengurus surat berkelakuan baik karena eks anggota Gafatar itu dianggap pernah melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

31 Agustus 2016

Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

Pengacara mengatakan dokter Rica tidak merasa diculik, tapi pergi atas kemauan sendiri.

Baca Selengkapnya