49 Eks Gafatar Sulsel Masih Tertahan di Samarinda  

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 11:34 WIB

Anak dari eks pengikut Gafatar saat tiba di ruang kedatangan penumpang pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, 27 Januari 2016. Sejumlah anak-anak dari keluarga eks pengikut Gafatar ini akan diberikan pembinaan mental. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 49 eks pengikut Gafatar asal Sulawesi Selatan masih tertahan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Hal itu diutarakan oleh Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Kalimantan Timur Berre Ali saat mengantar 232 eks Gafatar Sulawesi Selatan dari Kabupaten Kutai Kartanegara. Berre mengatakan masih banyak warga Sulawesi Selatan di daerahnya yang akan segera dipulangkan.

Berre mengatakan secara terperinci belum menerima laporan pendataan dari anak buahnya mengenai sebaran asal eks Gafatar itu. Yang pasti, totalnya ada 574 eks Gafatar di Kalimantan Timur, tapi tidak semua berasal dari Sulawesi Selatan. "Saya belum memastikan jumlah eks Gafatar Sulawesi Selatan yang belum dipulangkan. Setidaknya ada 49 orang di Samarinda, dan itu belum termasuk di Paser dan Berau. Tentunya kami segera memulangkan semuanya," kata Berre, Rabu, 27 Januari, malam.

Pemulangan eks Gafatar, menurut Berre, tidak dilakukan secara serentak lantaran bergantung pada kemampuan anggaran setiap kabupaten/kota. Pemulangan eks Gafatar dilakukan dengan pertimbangan mereka dianggap orang hilang dan mengantisipasi pembakaran permukiman, seperti yang terjadi di Mempawah, Kalimantan Barat. Meski begitu, pihaknya menjamin semua eks Gafatar di daerahnya akan aman mengingat penjagaan dilakukan oleh aparat TNI-Polri.

Khusus di Kalimantan Timur, Berre mengatakan eks Gafatar mulai masuk pada 2013 dan semakin banyak pada 2015. Ciri-ciri mereka adalah tinggal secara eksklusif. Permukimannya berada jauh dari permukiman warga setempat. Rata-rata tinggal sekitar 1 kilometer dari jalan besar. Kesehariannya, eks Gafatar hidup dengan bercocok tanam berupa sayur-sayuran, jagung, dan singkong. Semua anak-anak eks Gafatar tidak ada yang bersekolah.

Kendati hidup eksklusif di daerah pelosok, Berre mengatakan mereka cukup diterima baik oleh masyarakat. Buktinya, saat eks Gafatar Sulawesi Selatan meninggalkan Kecamatan Samboja, ada beberapa warga yang menangis, mungkin karena merasa kehilangan. Berre menyebut sejauh ini aktivitas mereka tidak meresahkan. Program pertanian yang digencarkan eks Gafatar dinilainya berjalan cukup baik.

Koordinator Lapangan Eks Gafatar Samboja, Jalil, 28 tahun, menyatakan pihaknya senantiasa kooperatif dengan pemerintah setempat. Malah, pihaknya tidak mempersulit ketika ingin dipulangkan pascapembakaran permukiman eks Gafatar di Kalimantan Barat. Jalil menyebut itu membuktikan bahwa eks Gafatar tidak menentang pemerintah ataupun negara. Khusus di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, totalnya ada 232 warga Sulawesi Selatan yang bermukim sejak lima bulan lalu.

Di Samboja, Jalil mengakui semua anak eks Gafatar tidak bersekolah formal. Namun tidak berarti pihaknya mengabaikan pendidikan. Semua anak eks Gafatar tetap menempuh pendidikan dengan metode sekolah rumah. Ada beberapa guru yang ikut dalam rombongan. Selama lima bulan di Samboja, pihaknya menggarap lahan sekitar 10 hektare. Perinciannya, 9 hektare untuk pertanian, dan 1 hektare untuk permukiman. "Semua berjalan baik," ucap alumnus Teknik Sipil Universitas Hasanuddin itu.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan Asmanto Baso Lewa mengatakan pihaknya sebatas menunggu informasi dari pemerintah Kalimantan Timur mengenai pendataan eks Gafatar asal Sulawesi Selatan. Bila memang masih ada warganya yang tertahan di Kalimantan, pihaknya tentu akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar segera dipulangkan. "Masalah itu adalah masalah nasional. Kami menunggu dan siap berkoordinasi terkait dengan pemulangan gelombang berikutnya," ucapnya singkat.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, menuturkan perihal pemulangan eks Gafatar asal Sulawesi Selatan dari Kalimantan merupakan domain pemerintah daerah. Kepolisian sebatas melakukan pengamanan ketika mereka datang. Soal pemulangan dan pembinaan eks Gafatar diserahkan ke pemerintah daerah. "Intinya, eks Gafatar itu tidak boleh dipandang sebagai musuh karena mereka itu bukan penjahat," tuturnya.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

7 Juni 2023

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda memancarkan pesona dengan keindahan alamnya, mulai dari hutan hujan tropis hingga warisan budaya.

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

31 Oktober 2022

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

Samarinda memiliki wilayah 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kota Samarinda

31 Oktober 2022

5 Keunikan Kota Samarinda

Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

Kota Samarinda Dikepung Banjir

18 Oktober 2021

Kota Samarinda Dikepung Banjir

Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya