DIY Akan Lelang 6 Jabatan Kosong dari Daerah dan Nasional  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 28 Januari 2016 04:29 WIB

Suasana tes seleksi lelang jabatan untuk lurah dan camat tahap kedua di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/5). Ujian kompetensi tahap satu sudah diadakan pada 27-28 April yang lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun 34 pejabat eselon II Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilantik untuk menempati jabatan baru atau tetap di jabatan lama pada 26 Januari 2016 oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, masih ada tiga pejabat eselon II yang belum dilantik. Mereka akan mengisi tiga dari sembilan jabatan yang masih kosong.

“Kalau ketiganya sudah dilantik, nantinya tersisa enam jabatan kosong yang harus diisi dengan cara dilelang,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY Agus Supriyanto saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 27 Januari 2016.

Proses lelang akan dilangsungkan mulai Februari 2016 dan akan diumumkan pada April 2016. Saat ini tengah dilakukan pembentukan panitia seleksi. Sejumlah nama untuk mengisi panitia seleksi akan diajukan kepada Sultan dan Komisi Aparatur Sipil Negara untuk disetujui.

“Pansel itu nanti akan memilah-milah, jabatan mana saja yang akan dilelang,” tuturnya.

Hal itu dilakukan lantaran tidak semua jabatan kosong yang ada saat ini akan dilelang. Namun dimungkinkan akan diisi pejabat eselon II lain yang mempunyai kapabilitas dengan mekanisme rotasi.

“Baru nanti jabatan kosong karena rotasi itu yang dilelang,” ucapnya.

Pejabat eselon II yang mengikuti lelang bisa dari pejabat di lingkungan DIY, baik di kabupaten dan kota, maupun pejabat di lingkungan nasional.

“Itu baru akan dibahas meliputi mana saja. Tapi KASN memberi lampu hijau untuk daerah dan nasional,” katanya.

Ketiga pejabat eselon II tersebut adalah tiga pejabat yang menjadi penjabat sementara bupati menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember 2015.

Ketiganya adalah Sigit Sapta Raharja, yang menjadi Penjabat Sementara Bupati Bantul, dengan jabatan sebelumnya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Gatot Saptadi, yang menjabat sementara Bupati Sleman, dengan jabatan sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY; serta Budi Antono, sebagai Penjabat Sementara Bupati Gunungkidul, dengan jabatan sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM DIY.

Sedangkan sejumlah jabatan yang masih kosong antara lain Kepala BPBD, Kepala Dinas Kesehatan, dan Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian Pembangunan.

Juga sejumlah jabatan baru yang didasari Peraturan Daerah Keistimewaan DIY Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan, seperti Dinas Tata Ruang dan Pertanahan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Komunikasi dan Informatika.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan, dan Keuangan Aset Daerah DIY Bambang Wisnu Handoyo menjelaskan, penambahan lembaga baru di lingkungan pemerintah DIY tidak membengkakkan alokasi dana keistimewaan untuk pembiayaan program-program di lembaga baru.

“Karena sudah dialokasikan jauh hari. Mekanisme penyusunan anggaran keistimewaan kan dua tahun sebelumnya,” katanya. Anggaran dana keistimewaan 2016 sebesar Rp 547, 45 miliar.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya