Eks Pengikut Gafatar Bisa Urus KTP, Ijazah, dan Buku Nikah yang Terbakar  

Reporter

Rabu, 27 Januari 2016 04:29 WIB

Polisi bermain bersama anak-anak di penampungan eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, 24 Januari 2016. Selama di penampungan, anak-anak tersebut akan diberi pendampingan selama 3 hari berada di asrama. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Mojokerto Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyatakan akan membantu pengurusan ijazah dan buku nikah eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang hilang atau terbakar saat berada di Kalimantan.

"Semua instansi terkait saling berkoordinasi dan datang ke penampungan untuk membantu pengurusan data kependudukan dan ijazah serta buku nikah mereka yang hilang atau terbakar saat berada di Kalimantan," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Susi Sri Utami di tempat penampungan, di UPT Panti Werdha Mojopahit, Mojokerto, Selasa, 26 Januari 2016. (Baca: Soal Fatwa Sesat, Mantan Ketum Gafatar: Kami Tak Percaya MUI)

Susi mengatakan, atas instruksi dari penjabat Bupati Mojokerto, instansi terkait langsung didatangkan di lokasi penampungan sementara di Mojokerto untuk membantu warga eks pengikut Gafatar mengurus data kependudukan, ijazah, hingga buku nikah yang hilang. Instansi terkait itu di antaranya Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan, dan Kantor Kementerian Agama.

"Yang berusia dewasa (di atas 17 tahun) sudah langsung dibuatkan KTP baru, sedangkan ijazah dan buku nikah yang hilang masih diurus karena perlu proses," kata Susi. Selain KTP, Kartu Keluarga (KK) yang hilang juga dibuatkan kembali oleh instansi terkait. KTP dan KK yang baru juga dibuatkan untuk keluarga yang sudah telanjur mengajukan surat pindah ke Kalimantan dan tengah mengajukan data kependudukan di Kalimantan. (Baca: Sudah Pegang KTP Kukar, Ratusan Eks Gafatar Dipulangkan)

"Ada dua keluarga yang mengajukan pindah ke Kalimantan, tapi mereka belum mendapat KTP sana sehingga tetap kami buatkan KTP Mojokerto dan mereka membuat surat pencabutan pengajuan data kependudukan di sana," tutur Susi.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga akan mengkoordinasikan proses pencabutan pengajuan data kependudukan itu dengan pemerintah kabupaten di Kalimantan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Hariono mengatakan, 23 orang eks pengikut Gafatar yang sempat ditampung di Panti Werdha di Mojokerto sudah dipulangkan ke desa dan kecamatan masing-masing. "Semua sudah dipulangkan dengan didampingi camat dan kepala desa setempat," kata Hariono. (Baca: Kenapa Gafatar Memilih Kalimantan, Ini Pengakuan Ketua Umum)

Sebanyak 23 orang itu berasal dari enam keluarga, yang terdiri atas 14 laki-laki dan perempuan dewasa, lima anak-anak, dan empat balita. Mereka berasal dari empat kecamatan, antara lain Kecamatan Puri, Mojoanyar, Mojosari, dan Pacet.

Hariono mengatakan, setelah kembali ke desa masing-masing, mereka akan dipantau terus, baik oleh perangkat desa maupun aparat Kepolisian dan TNI. "Kami berharap, mereka bisa membaur kembali ke masyarakat dan masyarakat bisa menerima kembali," ujarnya. (Baca: Menteri Anies Jamin Anak-anak Eks Gafatar Dapat Pendidikan)


ISHOMUDDIN



Berita terkait

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

20 Juni 2023

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar pesta rakyat di Alun-alun Kota Mojokerto setelah dilaksanakan Upacara Hari Jadi ke-105 pada 20 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

26 Desember 2019

Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

Kepolisian Resor Mojokerto memeriksa sedikitnya 12 orang. Di antaranya 3 sopir truk Tenang Jaya, 4 pegawai PT Tenang Jaya, untuk kasus limbah B3 ini.

Baca Selengkapnya

Bermain dengan Kelinci di Kaki Gunung Arjuna

9 Agustus 2019

Bermain dengan Kelinci di Kaki Gunung Arjuna

Wisata Taman Kelinci Padusan jadi destinasi wisata keluarga bagi masyarakat Mojokerto. Taman wisata edukasi ini hasil kerja Gapoktan Petik Strawberry.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat 2 Hari, Tujuh Desa di Mojokerto Terendam Banjir

29 April 2019

Hujan Lebat 2 Hari, Tujuh Desa di Mojokerto Terendam Banjir

Huja lebat selama dua hari membuat sejumlah desa di Kabupaten Mojokerto terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Empat Penambang Pasir di Mojokerto Tewas Tertimpa Longsoran Bukit

14 September 2017

Empat Penambang Pasir di Mojokerto Tewas Tertimpa Longsoran Bukit

Babinkamtibmas sudah sering mengecek lokasi penggalian karena diduga masih sering digali meski izin penggaliannya sudah habis.

Baca Selengkapnya

KPK Menangkap Anggota DPRD di Mojokerto  

17 Juni 2017

KPK Menangkap Anggota DPRD di Mojokerto  

Dalam operasi tersebut, tim KPK menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Mojokerto, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya