Warga Eks Gafatar Minta Dipindah ke Pulau Kosong

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 23 Januari 2016 00:44 WIB

Sejumlah eks-Gafatar berunjukrasa menolak dipulangkan di tempat penampungan di Pontianak, Kalimantan Barat, 22 Januari 2016. Mereka juga sudah tidak lagi punya harta benda di daerah asal karena telah habis dijual untuk membeli lahan pertanian di Kalimantan Barat. TEMPO/Aseanty Pahlevi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemulangan warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sedikit terhambat pada hari ini. Mereka berkukuh tak mau pulang ke daerah asalnya. Seharusnya malam ini warga eks Gafatar itu dipulangkan dengan pesawat komersil melalui Bandar Udara supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

“Sudah seperti yang kami katakan, kami tidak mungkin pulang. Buat apa, di tempat asal juga kami tidak diterima. Kami dikucilkan,” kata Maryadi, 47 tahun, warga eks Gafatar asal Tangerang. Dia mengatakan sudah membulatkan tekadnya untuk pergi ke daerah lain dan memulai hidup baru. Dia bahkan meminta agar Presiden Joko Widodo, mau melihat permasalahan ini dan memahami keinginan warganya.

Harto (42) asal Malang mengatakan, lebih baik pemerintah memikirkan untuk merelokasi mereka ke daerah baru, dari pada kembali ke daerah asal. “Buat apa, lebih baik kami ke luar negeri saja kalau begitu,” katanya.

Puji (48) warga eks Gafatar lainnya berpendapat, jika ada sebuah pulau kosong, mereka bersedia untuk bercocok tanam di daerah tersebut. Namun tidak kembali ke daerah asal.

Mengingat situasi dan kondisi, ternyata tim pemulangan eks Gafatar memilih segera mengembalikan mereka ke daerahnya dengan penerbangan komersial. Pengembalian warga dilakukan dalam tiga penerbangan, dan dimulai pukul 21.30 WIB malam ini.

Selanjutnya, pada 23 Januari 2016, pukul 06.00 WIB, KRI Teluk Gilimanuk akan bergeser ke Pelabuhan Dwikora Pontianak, dan warga eks Gafatar akan diangkut ke pelabuhan untuk embarkasi. Saat ini pendataan warga masih dilakukan. Beberapa anggota TNI bahkan membujuk warga eks Gafatar untuk mau dicatat datanya dan didaftarkan dalam manifest pesawat. Namun setelah negosiasi panjang, akhirnya warga eks Gafatar dibawa ke Bandara Supadio Pontianak.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

5 Kuliner Khas Pontianak

27 Oktober 2023

5 Kuliner Khas Pontianak

Berikut beberapa kuliner khas kota Pontianak yang tak boleh dilewatkan jika mengunjungi kota ini

Baca Selengkapnya

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

23 Oktober 2023

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

Sejarah Kota Pontianak merentang sekitar 3 abad silam, dan dalam sejarahnya, kota ini dikenal dengan nama Pinyin (Kundian) oleh etnis Tionghoa.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

8 September 2023

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Kalimantan Barat Syarif Usmulyono mengatakan kualitas udara di Kota Pontianak berangsur membaik.

Baca Selengkapnya

KPU Kalbar Tetapkan DPT Pemilu 2024, Masih Ada Masalah Soal Status Warga Perum IV

28 Juni 2023

KPU Kalbar Tetapkan DPT Pemilu 2024, Masih Ada Masalah Soal Status Warga Perum IV

Rapat penetapan DPT Pemilu 2024 KPU Kalbar diwarnai protes dari Bawaslu soal nasib warga Perum IV yang tak juga kelar.

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kota Pontianak, Wajib Dijajal atau Sebagai Oleh-oleh

13 Desember 2022

5 Kuliner Khas Kota Pontianak, Wajib Dijajal atau Sebagai Oleh-oleh

Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Selain kaya akan budaya, kota yang berada tepat di garis khatulistiwa ini memilikki beragam kuliner menarik yang sayang kalau Anda lewatkan ketika berkunjung.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Pontianak

13 Desember 2022

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Pontianak

Sebagai sebuah kota pelabuhan, Pontianak memilikki keragaman suku, agama, dan budaya, juga menawarkan beragam destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

3 Kuliner Khas Pontianak yang Lezat

30 Agustus 2022

3 Kuliner Khas Pontianak yang Lezat

Kota Pontianak, selain memiliki banyak hal menarik seperti kebudayaan dan destinasi wisata, juga memiliki aneka kuliner khas.

Baca Selengkapnya