Akibat Lapindo, Tanah di Pinggir Raya Porong Turun 2 Meter

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 20:33 WIB

Warga membawa poster bertuliskan tuntutan saat berunjuk rasa menolak pengeboran sumur baru Lapindo Brantas di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Januari 2016. Awal Maret 2016 mendatang, Lapindo Brantas Inc yang menjadi penyebab bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, berencana melakukan pengeboran kembali sumur minyak dan gas bumi di Desa Kedungbanteng. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya -Tim Kajian Kelayakan Teknis dan Sosial asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersiap melanjutkan penelitiannya di kawasan semburan lumpur Lapindo. Tim yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu akan mengevaluasi rencana pengeboran tiga sumur gas baru oleh Lapindo Brantas Inc. Sekaligus melanjutkan hasil penelitian yang dilakukan terakhir pada 2010.

Salah satu masalah yang mengintai rencana pengeboran sumur gas TG-1, TG-2, dan TG-4 itu adalah penurunan tanah (land subsidence). “Selama kami meneliti pada 2006-2010, penurunan tanah di pinggir Jalan Raya Porong lebih dari dua meter,” kata Ketua Tim Amien Widodo kepada Tempo, Rabu, 20 Januari 2016.

Amien yang juga Ketua Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim ITS itu mengungkapkan, penurunan tanah di pinggir jalan arteri Porong tak terasa lantaran selalu diuruk. “Di luar tanggul, tanah bahkan menurun antara 0,5 meter hingga 1 meter.” Sedangkan tanah di tanggul cincin yang kini hilang, turun lebih dari 20 meter. Dulunya, tanggul cincin setinggi 21 meter dengan diameter 600 meter.

Penurunan tanah akibat semburan lumpur terjadi sekitar 1-2 sentimeter setiap bulan. Hal itu berdasarkan data yang pernah dipaparkan pakar geomatika yang juga meneliti sejak tahun 2006, Teguh Hariyanto di kantor Tempo biro Surabaya, Selasa 26 Mei 2015. Penurunan tanah akhirnya berdampak pada kemunculan gelembung-gelembung di sekitar area semburan. “Meski ada yang aktif, ada yang sudah mati.”

Sejak 2011, tanggul tambahan di utara bekas area semburan sumur Banjar Panji I milik Lapindo Brantas itu sudah seluas 82 hektare. Ketinggian tanggul di sana, kata Teguh, sudah mencapai 6 meter. “Ini artinya setiap tahun lumpur Lapindo memakan lahan baru sekitar 20 hektare.”

Tanggul pun selalu terancam jebol karena kontur yang rawan penurunan. “Karena di sekitarnya, kontur yang berwarna merah itu, adalah distribusi penurunan tanah,” ujar dia yang ditunjuk sebagai pemimpin kelompok pengukuran geomatika atau geodesi itu.

Teguh mengakui semburan lumpur kini tak sederas sebelumnya. Pada Juli 2006, volume semburan lumpur diperkirakan mencapai 43.000 m3/hari. Peningkatan sempat terjadi hingga 3,5 kali lipat pada September-Oktober 2006 yakni 152.000 m3/hari. “Sepanjang 2006-2011, BPLS mengatakan pihaknya bisa membuang lumpur 30 persen. Akibatnya, sekarang rata-rata volume kurang lebih 70.000 meter kubik.”



ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

17 April 2023

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?

Baca Selengkapnya

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

2 Februari 2023

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?

Baca Selengkapnya

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

14 Oktober 2022

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

24 Mei 2022

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

1 Februari 2022

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.

Baca Selengkapnya

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

22 Januari 2022

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

21 Januari 2022

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

21 Januari 2022

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya