Tersangka Penculik Dokter Rica Bungkam Soal Gafatar  

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 05:05 WIB

Petugas membawa wanita berinisal V (tengah) yang diduga perekrut dr. Rica setibanya di Polda Yogyakarta, 11 Januari 2015. Gafatar diperbincangkan setelah dikaitkan dengan hilangnya dokter Rica Tri Handayani di Yogyakarta sejak 30 Desember 2015. Dokter muda tersebut akhirnya ditemukan polisi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan dibawa kembali ke Yogyakarta pada Senin, 11 Januari 2016. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
TEMPO.CO, Sleman -Dua tersangka kasus penculikan dokter Rica Tri Handayani selalu bungkam jika ditanya mengenai Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Namun berkas pemeriksaan soal penculikan sudah dinilai cukup.

"Penyidikan masih berlangsung, berkas acara ada kemajuan. Tidak ada pernyataan tentang Gafatar. Saya yakin mereka sangat tertutup," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, Selasa, 19 Januari 2016.


Namun, kata dia, penyidik tetap mengorek informasi soal kasus ini, terutama yang berhubungan dengan eksodus organisasi, baik melalui rentetan kejadian maupun dari dokumen-dokumen yang didapatkan.


Dua tersangka kasus ini adalah Eko Purnomo dan Veni Orinanda. Mereka adalah suami-istri yang membawa Rica dan anak balitanya, Zafran Alif Wicaksono. Veni merupakan sepupu dari dokter cantik asal Lampung itu.


Polisi, kata dia, berfokus dengan laporan orang yang hilang dan ikut dengan organisasi tertentu. Sebenarnya, kata dia, sah-sah saja ada orang yang ingin pergi ke suatu tempat. Apalagi dengan keluarga dan orang tua, tidak ada tindak pidananya. Polisi menindaklanjuti kasus Gafatar karena adanya laporan kehilangan dari keluarga. Hudit berujar, dalam hal ini, ada keresahan dari pihak keluarga karena mereka pergi dan memutus hubungan.


"Ini kan membahayakan dan membuat keresahan di masyarakat, terutama orang tua dan keluarga yang merasa kehilangan," kata Hudit.


Advertising
Advertising

Hudit menambahkan, polisi masih menyelidiki latar belakang orang-orang yang pergi ke Mempawah dan Ketapang, Kalimantan Barat. Selain itu, latar belakang ajaran-ajaran dan perekrutan anggota.


Di salah satu permukiman kelompok Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat, terdata sekitar 700 orang dari berbagai penjuru di Indonesia. Laporan dari Daerah Istimewa Yogyakarta saja hingga Selasa, 19 Januari 2016, menyatakan sebanyak 79 orang dilaporkan hilang. Diduga ada warga dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di kamp itu.


Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan bekerja sama dengan Polda Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dalam kasus orang hilang. Selain itu, ia berharap pihak keluarga berkoordinasi dengan polisi untuk memudahkan penemuan kerabatnya yang dilaporkan hilang.





MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

4 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

10 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

52 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya