TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Goenawan Mohamad menilai rencana teror terhadap Indonesia sudah bisa diantisipasi. Fakta itu bisa dilihat dari penanganan teror bom yang terjadi di Jalan M.H. Thamrin kemarin. Hanya dalam hitungan jam polisi bisa melumpuhkan pelaku.
Goenawan menambahkan, dalam masyarakat manapun pasti ada beberapa golongan yang memiliki pola pikir ekstrim. Golongan itu tidak akan menimbulkan masalah apabila diketahui sejak dini dan bisa diisolir. "Jangan biarkan berkembang, dilawan juga," katanya saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016.
Goenawan menambahkan yang paling penting dalam menangani teroris ialah melucuti ideologi yang hendak merusak kebersamaan. Menurutnya aksi teror bermula dari kebencian-kebencian kecil.
Kemarin, ledakan bom terjadi di cafe Starbucks dan Pos Polisi Lalu Lintas Sarinah. Tidak hanya ledakan, aksi adu tembak juga pecah antara teroris dan polisi. Dalam aksi tersebut tujuh orang tewas dan puluhan luka-luka.
Insiden tersebut mengundang simpati dari berbagai kalangan masyarakat. Sore ini sekitar pukul 16.00 WIB puluhan massa mendatangi lokasi tragedi Sarinah. Mereka berkumpul untuk menyatukan sikapnya melawan aksi terorisme. Kalimat "kami tidak takut" terus diteriakkan para peserta aksi.
Selain Goenawan Mohamad aksi ini dihadiri tokoh-tokoh seperti Komaruddin Hidayat, Fadjroel Rahman, dan Frans Magnis Suseno.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?
6 hari lalu
Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaFilm Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim
48 hari lalu
Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer
Baca Selengkapnya53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya
52 hari lalu
Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.
Baca Selengkapnya53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror
53 hari lalu
Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaGoenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi
9 Februari 2024
Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad atau GM menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini seolah pemerintahan Orde Baru.
Baca SelengkapnyaGoenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya
9 Februari 2024
Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.
Baca SelengkapnyaArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung
2 Februari 2024
Karya Goenawan Mohamad yang ditampilkan berupa sketsa drawing atau gambar, seni grafis, lukisan, artist book, dan obyek wayang produksi 2016-2024.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Kampanye Pemilu 2024, Forum Lintas Generasi Buat Seruan Jembatan Serong
27 November 2023
Forum Lintas Generasi meminta masyarakat bersuara jujur dan jernih dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRatusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI
21 November 2023
Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi
14 November 2023
Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca Selengkapnya