Damayanti Dicokok KPK, Sehari Usai Mega Ancam Pecat Kader

Reporter

Kamis, 14 Januari 2016 11:10 WIB

Damayanti Wisnu Putranti. suaradamayanti.com

TEMPO.CO, Jakarta - Damayanti Wisnu Putranti dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi Rabu malam, 13 Januari 2016 sekitar pukul 22.00 itu. Politikus PDIP di Komisi V DPR itu kini masih menjalani pemeriksaan di Komisi Anti Korupsi, atas sejumlah kasus suap yang dituduhkan. Mobilnya, Toyota Alphard berpelat nomor B-5-DWP juga disita KPK. Mobil itu ditempeli lambang DPR.

Penangkapan Damayanti, hanya sehari setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersuara keras soal revolusi mental kadernya. Megawati mengingatkan kader-kadernya untuk menjauhi perilaku melanggar hukum, khususunya korupsi anggaran negara. Megawati bahkan menegaskan perintahnya: setiap kader PDIP yang melenceng dari aturan itu, akan langsung dipecat.

"Kalau lihat kalian seperti ini, rasanya bangga. Tapi kalau sudah dengar laporan, Ibu kelihatannya si A sudah akan diambil (ditangkap KPK), sudah.. langsung pecat. Begitu saja sekarang saya," kata Megawati di hadapan kadernya saat menutup Rakernas I, di Kemayoran, Jakarta, Selasa 12 Januari 2016, sehari sebelum penangkapan Damayanti.

Dalam Rakernas itu, Megawati menegaskan, pemecatan kader yang terliat korupsi tidak perlu lagi melalui Badan Kehormatan (BK) partai. "Tidak. Siapa berbuat itu, pecat, keluarkan dia dari PDIP. Mudah-mudahan anda bisa menjalankannya," kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan, dirinya selalu mengingatkan agar semua kader PDIP harus memulai semua hal baik dari diri sendiri. Dia mencontohkan, prinsip Revolusi Mental yang dipopulerkan Presiden Jokowi juga harus dimulai dari diri kader PDIP sendiri. "Katanya Revolusi Mental ada dalam diri kita. Kalau kita belum bisa Revolusi Mental sendiri, jangan ajak orang lain. Jadi, kita dulu yang Revolusi Mental," tegas Megawati

Damayanti melenggang ke Senayan pada 2014 setelah mendapatkan suara dalam pemilu legislatif sebanyak 75.657 suara. Di Dewan, Damayanti menolak UU Pilkada yang memilih kepala daerah lewat DPRD. Ia juga pernah menolak revisi UU MD3 dan walk out dalam proses voting paket pimpinan DPR 2014-2019, yang melambungkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

Perempuan yang menjadi Kepala Bidang Pertanian dan Perikanan di dalam struktur kepengurusan DPP PDIP itu juga pernah mengeluh ke Menteri Perhubungan karena ada lima gerbong kereta Argo yang AC-nya rusak. Keluhan lainnya saat ia tak dibolehkan duduk di ruang VIP sebuah stasiun karena ia bukan wali kota. Damayanti menganggap posisi wali kota tak lebih tinggi dari anggota DPR.

WDA

Berita terkait

Kasus Suap PUPR: Hakim Vonis Hong Arta 2 Tahun Penjara

16 Desember 2020

Kasus Suap PUPR: Hakim Vonis Hong Arta 2 Tahun Penjara

Hong Arta divonis 2 tahun penjara di kasus suap PUPR karena dinilai terbukti menyuap mantan anggota DPR Damayanti Wisnu.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Politikus PDIP Dalam Kasus Suap PUPR

10 Agustus 2020

KPK Periksa Eks Politikus PDIP Dalam Kasus Suap PUPR

Penyidik KPK akan periksa Damayanti sebagai saksi untuk tersangka Direktur dan Komisaris PT Sharleen Raya, Hong Arta, di kasus suap PUPR.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Politikus PKB Akui Tak Kenal Tersangka Hong Arta

30 September 2019

Diperiksa KPK, Politikus PKB Akui Tak Kenal Tersangka Hong Arta

KPK mengagendakan pemeriksaan terhadap tiga polikus Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Senin, 30 September 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya