Jokowi: Ketimpangan Jadi Kendala Utama Pembangunan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 10 Januari 2016 14:01 WIB

Presiden Joko Widodo melihat ke arah kawasan wisata Raja Ampat dalam rangkaian kunjungannya ke Papua Barat, 1 Januari 2016. ANTARA/HO/Setpres-Agus Suparto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan, ada beberapa kendala yang harus segera dibenahi untuk memperlancar pembangunanIndonesia saat ini. Berbagai masalah tersebut tak lepas dari tingginya ketimpangan yang terjadi.

Jokowi mencontohkan harga bahan bakar. Jika di pulau Jawa harga Premium hanya sekitar Rp 7 ribu per liter, di Jayawijaya dan daerah Papua lain, harganya bisa sepuluh kali lipat. ‎"Semen di sini sekitar Rp 60-70 ribu per sak. Di Jayawijaya harganya bisa sampai Rp 800‎ ribu - 1,5 juta per sak," kata Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional PDIP, di Jakarta International Expo, Jakarta, Ahad 10 Januari 2016.

Tingginya harga, kata Jokowi, disebabkan buruknya infrastruktur sehingga biaya distribusi membengkak. Buruknya infrastruktur, terutama jalan raya ditemuinya saat berkunjung ke Nduga, Papua, beberapa waktu lalu. Menurutnya, tak ada satupun jalan beraspal di Kabupaten itu. Bahkan, untuk menuju Kabupaten Wamena yang berbatasan langsung, warga Kabupaten Nduga harus berjalan kaki selama empat hari.

Saat itu juga, kata Jokowi, dia memerintahkan agar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta TNI membuka akses jalan kedua daerah tersebut. Dia menargetkan semua jalan di Kabupaten Nduga harus terhubung tahun ini.

Dengan dibukanya akses, Jokowi yakin harga bahan pokok bisa ditekan hingga separuh. Sebab, selama ini, satu-satunya jalur distribusi bahan pokok dan bahan material hanya melalui jalur udara.

Jokowi mengatakan bahwa ketimpangan yang terjadi juga berimbas pada meningkatnya angka kemiskinan. Berdasarkan data, jumlah penduduk miskin di Indonesia saat ini mencapai 11 persen. Jumlah itu didasarkan asumsi pendapatan per orang per hari US$ 1.

Namun, dia mengakui angka itu bisa membengkak jika dilihat dari kriteria Bank Dunia. "Kalau Bank Dunia US$ 2 per hari, tentu angka kemiskinan akan berbeda sekali," ujarnya. ‎

FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

5 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

6 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

7 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

20 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

20 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

21 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

22 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

23 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

1 hari lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya