Mengaku Bawa Granat, Nenek Ini Ditangkap di Bandara Yogya

Sabtu, 9 Januari 2016 08:37 WIB

Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang nenek 69 tahun berinisial LM warga Taman Mangu Indah No. E.7/11, Pondok Aren, Tangerang, Banten tidak bisa berangkat ke Jakarta dengan pesawat. Nenek ini ditangkap petugas bandar udara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat pagi, 8 Januari 2016 setelah mengaku membawa bom dan granat.

Mendengar pernyataan itu, petugas keamanan langsung menangkap perempuan itu untuk diinterogasi oleh pihak Angkasa Pura I dan Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara.

"Meskipun mengaku hanya bercanda, kami tetap mengamankan dan menyerahkan ke TNI Angkatan Udara untuk diproses," kata General Manager Angkasa Pura I Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Wahyu Purnama di kantornya, Jumat, 8 Januari 2016.

Walhasil, nenek, anak serta satu cucunya tidak jadi ke Jakarta dengan pesawat Lion Air TT 565 tujuan bandar udara internasional Sukarno-Hatta Cengkareng.

Insiden ini bermula sekitar pukul 07.12 WIB ketika nenek ini tidak mau antre saat ada pemeriksaan memasuki ruang tunggu bandar udara. Setelah ditegur petugas, wanita ini mengaku lelah karena lama menunggu.

Saat melewati proses pemeriksaan security door, wanita ini kembali tidak kooperatif untuk mengikuti antrean. Bahkan, saat dilakukan pemeriksaan menggunakan metal detector, dia terus terang mengaku membawa bom.

Karena ucapan itu, maka pihak Aviation Security terminal A langsung mengamankan dan menangkap nenek itu. "Demi keamanan, setelah koordinasi dengan otoritas bandar udara termasuk TNI Angkatan Udara, dia tidak boleh ikut terbang beserta keluarganya," kata Agus.

Agus menyatakan, pemeriksaan di bandar udara saat ini diperketat sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 127 tahun 2015 tentang keamanan penerbangan nasional. "Jangan mengucapkan kalimat yang membahayakan penerbangan," kata Agus.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Adisutjipto Mayor (sus) Hamdi Londong Allo menyatakan, masyarakat diimbau supaya tidak bercanda soal hal sensitif seperti membawa bom atau bahan peledak. Alih-alih membuat tertawa petugas atau teman, namun justru ancaman hukuman menanti. "Kalau bercanda soal bom di dunia penerbangan itu sangat sensitif," kata dia.

M SYAIFULLAH

Berita terkait

7 Sekolah Pilot Terbaik di Dunia, Ada Kampus Neil Armstrong

18 jam lalu

7 Sekolah Pilot Terbaik di Dunia, Ada Kampus Neil Armstrong

Berikut ini daftar sekolah pilot terbaik di dunia yang bisa dijadikan referensi untuk Anda yang ingin berkarier di dunia penerbangan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

29 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

32 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

55 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

11 Maret 2024

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

9 Maret 2024

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

9 Maret 2024

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

8 Maret 2024

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya