Joko Widodo (kiri) bersama Ketum Golkar Aburizal Bakrie, beri keterangan pers seusai pertemuan tertutup empat mata, di Restoran Kuntskring paleijs, Jakarta, 14 Oktober 2014. Di pertemuan tersebut Jokowi menghormati keputusan Golkar, untuk tetap dalam Koalisi Merah Putih sebagai oposisi. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan mengambil langkah apapun soal wacana bergabungnya Partai Golkar menjadi partai pendukung pemerintah.
Menurut dia, Presiden tidak ingin ikut campur karena keputusan tersebut merupakan urusan internal Golkar. "Di dalam atau di luar pemerintah sepenuhnya menjadi keputusan politik partai," kata Ari di kantornya, Kamis, 7 Januari 2017.
Presiden Jokowi, dia menerangkan, tidak akan menganjurkan, menawarkan, atau mencegah jika Partai Golkar ingin bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. "Lihat saja, kan belum. Dalam posisi yang masih melihat," katanya.
Mengenai komunikasi yang dibangun antara Istana dengan Golkar, Ari mengatakan komunikasi politik terus dilakukan. Namun, tidak secara spesifik dilakukan hanya kepada satu atau beberapa partai. "Komunikasi politik dilakukan secara terus menerus melalui jalur DPR dan yang lain," ujar dia.
Dalam rapat konsolidasi pimpinan yang digelar kepengurusan Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali pada 5 Januari lalu, Golkar akan menjadi partai pendukung pemerintah Jokowi-JK. Golkar kubu Aburizal Barie itu juga akan menggelar rapat pimpinan nasional pada akhir bulan ini.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.