70 Tahun Terisolasi, Sukasari Bakal Jadi `Gadis Cantik`

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 7 Januari 2016 10:43 WIB

Warga membawa kotak surat suara menggunakan perahu di Waduk Jatiluhur menuju TPS yang terisolir di Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kelurahan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 8 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Purwakarta - Wilayah Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang lokasinya berada di seberang Danau Jatiluhur dipastikan menjadi wilayah pertumbuhan ekonomi baru di wilayah barat Purwakarta setelah dibukanya jalur transportasi darat yang permanen pada awal 2016 ini.

Betapa tidak, setelah selama 70 tahun terisolasi karena tak memiliki jalur transportasi darat, wilayah Kecamatan Sukasari yang membawahkan delapan desa memiliki segudang sumber daya alam yang bisa menjadi pilihan investasi baru buat para pelaku ekonomi.

Camat Sukasari, Fauzi, kepada Tempo mengatakan potensi sumber daya alam yang melimpah di Sukasari di antaranya bambu, pisang, dan ikan tangkapan. Adapun potensi lainnya adalah pariwisata. Produksi bambu Sukasari selama ini telah menguasai pasar wilayah Jabodetabek karena kualitasnya yang bagus.

Begitu pun ikan di sana sangat diminati konsumen, terutama ikan betutu yang konon memiliki keistimewaan dalam rasa dan berkhasiat buat kesehatan. Pada bidang pariwisata, Sukasari memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelas. Terutama pantai pasir putih Danau Jatiluhur di Desa Parung Banteng.

Kecuali itu, lokasi geografis Sukasari yang diimpit perbukitan dan pegunungan dengan panorama yang indah akan menjadi daya tarik tersendiri buat pengembangan wisata alam di wilayah barat Purwakarta. "Cocok sekali buat ruang peristirahatan dengan vila-vila. Lokasinya sangat jauh dari kebisingan dan hawanya pun masih perawan," ujar Fauzi, Kamis, 7 Januari 2016.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, jika Perum Jasa Tirta (PJT) II sebagai operator Waduk Jatiluhur mengembangkan pariwisata di bagian pantai timur waduk, Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan mengembangkan di bagian pantai baratnya. "Supaya terjadi keseimbangan," Dedi memberikan alasan.

Ia optimistis pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sukasari akan mengalami kemajuan pesat seiring telah dan akan dibangunnya jalur lingkar barat Purwakarta yang menghubungkan Purwakarta-Jatiluhur-Sukasari-Maniis-Jonggol-Cianjur. "Secara otomatis kedudukan Sukasari pun menjadi sangat strategis dan menjadi daya tarik pelancong lokal dan regional," Dedi menjelaskan. Ia mengibaratkan, "Sukasari seperti seorang remaja putri cantik yang mulai beranjak dewasa."

Saat ini, jalur lingkar barat sudah sampai di Sukasari. Ruas sepanjang 31 kilometer lagi menuju Jonggol dan Cianjur tahun ini akan memasuki proses pembetonan dengan menelan biaya sekitar Rp 200 miliar, yang dialokasikan dari APBD murni kabupaten anggaran 2016.

Dengan demikian, pada medio akhir 2016, semua jalur lingkar barat itu sudah beroperasi penuh. Dan, wilayah Sukasari yang selama 70 tahun terisolasi, miskin, dan terpencil itu akan menjelma menjadi sebuah kawasan yang strategis, ramai, maju, dan menjadi tujuan peristirahatan banyak orang.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Nikson Nababan Kunjungi Wilayah Terisolir sekaligus Pantau Pembangunan Jalannya

7 hari lalu

Nikson Nababan Kunjungi Wilayah Terisolir sekaligus Pantau Pembangunan Jalannya

Di akhir masa jabatannya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, berkunjung ke Desa Rura Julu Toruan, Kecamatan Sipoholon, pada Selasa, 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.

Baca Selengkapnya

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?

Baca Selengkapnya

Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

4 November 2018

Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

Pemerintah dianggap tidak pernah mengacuhkan kehadiran mereka yang tinggal di perbatasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

24 November 2017

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.

Baca Selengkapnya

Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

18 September 2017

Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada semua
warga Purwakarta dan para pelancong luar daerah karena
kenyamanannya untuk menonton air mancu

Baca Selengkapnya