Hajar Polisi, 2 Pasal yang Menjerat Anak Politikus Golkar

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 7 Januari 2016 06:57 WIB

Ilustrasi Pengeroyokan. huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Makassa - Irfan, anak politikus Golkar Makassar, Nasran Mone, terancam mendekam lama di balik jeruji. Irfan dijerat Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Irfan diagendakan diperiksa sebagai tersangka di Markas Kepolisian Sektor Mariso, Kamis, 7 Januari, pukul 11.00 Wita.

"Kami kenakan pasal penganiayaan dan pasal pengeroyokan. Tersangka terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun 6 bulan," kata Kepala Polsek Mariso Komisaris Choiruddin Wahid, Rabu, 6 Januari 2015. Kepolisian turut menyertakan pasal pengeroyokan lantaran Irfan tidak sendiri memukuli Brigadir Kepala Mulyadi.

BACA: Hajar Polisi, Anak Politikus Golkar Terancam Ditangkap

Choiruddin mengatakan pemeriksaan terhadap Irfan diharapkan mampu mengungkap orang-orang yang menganiaya anggota Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat itu. "Tidak menutup kemungkinan ada tersangka tambahan. Kami masih selisik itu, siapa orang yang ikut memukuli korban," tuturnya.

Kasus penganiayaan itu berawal saat Bripka Mulyadi melintas di Jalan Mappanyuki, Minggu, 3 Januari. Karena melihat kemacetan, korban turun dari mobil untuk mengurai kemacetan di lorong arah Jalan Dr Sam Ratulangi-Jalan Mappanyuki. Dari belakang, ternyata ada mobil Hendra yang tidak sabaran dan terus membunyikan klakson.

BACA: Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Kenapa Mereka Tak Dibui?

Mulyadi mencoba menenangkan Hendra, tapi tetap saja anak bekas legislator Makassar itu mencak-mencak. Berselang beberapa saat, ketika Mulyadi melanjutkan perjalanan, mobil Hendra yang masih di belakang kendaraan korban terus membunyikan klakson. Tiba di depan Warkop Dottoro, mobil Mulyadi dihentikan.

Seketika itu, Hendra bersama Irfan yang berada di warkop diduga melakukan pengeroyokan. Kepada penyidik, Bripka Mulyadi mengaku dipukuli pada bagian kepala, punggung, dan perut. Ia berkukuh tidak melakukan perlawanan lantaran di sekitar lokasi banyak yang mengenal kedua pelaku.

BACA: Dua Anaknya Hajar Polisi, Politikus Golkar Minta Maaf

Mulyadi melaporkan kejadian tersebut ke Markas Polsek Mariso. Kasus penganiayaan polisi, yang dilakukan anak politikus Golkar itu, mendapat atensi khusus dari Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar. Ia berjanji akan mengusut pemukulan terhadap anak buahnya tanpa pandang bulu.

Secara terpisah, Nasran menolak mengomentari perkara yang melibatkan anaknya. "Maaf, saya no comment dulu," tuturnya. Sebelumnya, Nasran tidak membantah anaknya memukuli Bripka Mulyadi. Tapi, versi Nasran, yang terjadi sebenarnya bukan murni pengeroyokan. "Sempat berkelahi," ucap politikus senior Golkar Makassar itu.

BACA: Aniaya Polisi, Anak Politikus Golkar Makassar Jadi Tersangka

Nasran berharap kepolisian tak melanjutkan kasus itu lantaran ulah anaknya tidak disengaja. Ia juga berharap kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan. Nasran mengaku sudah meminta maaf kepada Mulyadi dan institusi kepolisian. Pemukulan oleh anaknya terjadi spontan. Terlebih, si anak sedang dirundung masalah rumah tangga sehingga cepat emosi.




TRI YARI KURNIAWAN

BERITA MENARIK
Bamsat Sebut Julukan Baru Novanto: Papa Nggak Sabaran
Pengamat: Menteri Yuddy Bikin Gaduh Kabinet

Berita terkait

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

1 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

4 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

6 jam lalu

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

3 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

27 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

27 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

28 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

28 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya