Kinerja Menteri, Kalla: Pilih Mana, Terbuka atau Tertutup?

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 6 Januari 2016 20:43 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri haul wafatnya Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan publikasi laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian merupakan salah satu upaya transparansi yang dilakukan pemerintah.

"Ini untuk menunjukkan bahwa pemerintah itu transparan. Nanti kalau (pemerintah) tidak transparan, pengamat mengkritik. Sekarang (sudah) transparan masih dikritik juga. Jadi pilih mana, transparan atau tertutup?" kata Jusuf Kalla, Rabu, 6 Januari 2016.

Pengumuman hasil evaluasi melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sudah dilakukan pada pertengahan Desember 2015 lalu. Pengumumkan itu berlangsung di Istana Wapres, Jakarta Pusat.

"Ini menjadi cara untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja kita semua, karena apapun yang kita lakukan jika tanpa evaluasi maka tidak akan bisa diketahui penilaiannya, baik secara makro maupun mikro," kata Jusuf Kalla.

Wapres mengatakan, penyampaian laporan kinerja akuntabilitas tahunan tersebut mirip penyerahan rapor siswa sekolah. Dengan harapan, kata Kalla, ada perbaikan bagi kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian dan pemerintah provinsi yang mendapat predikat di bawah kategori A.

Berikut ini peringkat kementerian dan lembaga yang diumumkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.


Predikat A
1. Kementerian Keuangan nilai 83,59
2. Komisi Pemberantasan Korupsi nilai 80,89
3. Kementerian Kelautan dan Perikanan nilai 80,76
4. Badan Pemeriksa Keuangan nilai 80,45

Predikat B
1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan nilai 77,54
2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nilai 77,00
3. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas nilai 76,13
4. Kementerian Perindustrian nilai 73,90
5. Badan Pusat Statistik nilai 73,86
6. Mahkamah Konstitusi nilai 73,73

Predikat C
1. Dewan Ketahanan Nasional nilai 56,97
2. Komisi Pemilihan Umum nilai 56,17
3. Lembaga Ketahanan Nasional nilai 55,04
4. Ombudsman Republik Indonesia nilai 54,51
5. Lembaga Sandi Negara nilai 54,24
6. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi nilai 53,97
7. Kementerian Pemuda dan Olahraga nilai 53,54
8. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia nilai 51,60
9. Perpustakaan Nasional nilai 50,38
10. Kejaksaan Agung nilai 50,2

Rilis iNI ditanggapi miring oleh berbagai pihak, salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa. Sekretaris Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan bahwa laporan Menteri Yuddy justru membuat gaduh.

Sedangkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Presiden Jokowi tak pernah menginstruksikan pada Menteri Yuddy untuk mengumumkan hasil evaluasinya kepada publik. ‎

"Memang Menpan sudah pernah menyampaikan, tetapi tidak pernah ada perintah dari Presiden untuk menyampaikan kepada publik," kata Pramono Anung, Selasa, 5 Januari 2016. Pramono menyebutkan seyogianya laporan itu tidak disampaikan ke publik karena evaluasi itu sepenuhnya dimiliki Presiden dan Wapres Jusuf Kalla.


FAIZ NASHRILLAH | ANTARA

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya