Aniaya Polisi, Anak Politikus Golkar Makassar Jadi Tersangka

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 22:34 WIB

Dok. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Makassar-Kepolisian Sektor Mariso menetapkan kakak beradik Hendra dan Irfan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anggota polisi Brigadir Kepala Mulyadi. Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan penetapan tersangka anak politikus Partai Golkar Makassar Nasran Mone itu bagian dari penegakan hukum.

Polda Sulawesi Selatan dan Barat, kata Frans, mengapresiasi sikap Mulyadi yang tidak membalas tindakan kekerasan yang dilakukan tersangka. "Kalau dibalas nanti polisi salah lagi. Jadi, yang benar dilakukan penegakan hukum," ucap Barung, Senin, 4 Januari 2016.

Menurut Frans, penetapan status tersangka pada Hendra dan Irfan diputuskan setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi. Penyidik juga memperkuat alat bukti dengan hasil visum dari rumah sakit. Hendra dan Irfan akan diperiksa sebagai tersangka pada Kamis, 7 Januari 2016.

Kepala Polsek Mariso Komisaris Choiruddin Wahid menuturkan polisi tetap profesional dalam mengusut perkara tersebut. Meski korbannya anggota polisi, Choiruddin berjanji tidak akan berpihak. Dia berujar ayah tersangka sempat meminta agar kasus itu diselesaikan dengan dimediasi, namun tersangka tidak mau datang.

Penganiayaan terhadap Mulyadi berawal saat korban melintas di Jalan Mappanyuki, Makassar. Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan dan Barat itu turun dari mobilnya untuk mengurai kemacetan di lorong arah Jalan Dr Sam Ratulangi-Jalan Mappanyuki. Namun mobill Hendra yang berada di belakang mobil Mulyadi tidak sabar dan terus membunyikan klakson. Mulyadi mencoba menenangkan, tapi Hendra malah marah-marah.

Mulyadi yang melanjutkan perjalanan masih dibuntuti pelaku sambil terus membunyikan klakson. Di depan Warkop Dottoro, mobil Mulyadi dihentikan. Tiba-tiba Hendra dibantu Irfan yang sedang berada di warkop, langsung menganiaya korban. Mulyadi mengaku dipukuli pada bagian kepala, punggung, dan perut. Ia tidak melakukan perlawanan dan langsung melapor ke kantor polisi.

Nasran Mone tidak menampik bahwa anak-anaknya terlibat penganiayaan. Tapi, menurut Nasran, Mulyadi juga sempat menggedor mobil anaknya. Adapun tindakan kedua anaknya yang melakukan penyerangan diduganya karena kalap dan sedang dirundung masalah lain. "Tidak ada unsur kesengajaan, saya sudah minta maaf."

Nasran mengharapkan kasus itu tidak dilanjutkan lantaran khawatir dengan masa depan anaknya. Ia mengaku masih mengupayakan mediasi. "Saya minta kebijakan karena kejadian itu spontanitas," ujar Nasran.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

1 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

3 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

4 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

8 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

2 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya