Abaikan Kubu Agung, Golkar Aburizal Akan Daftar Kepengurusan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 4 Januari 2016 12:11 WIB

Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, memberikan keterangan pers terkait kemenangan kubunya atas gugutannya di Mahkamah Agung. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie menganggap langkah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mencabut surat keputusan mengenai kepengurusan partai berlambang beringin itu, sudah benar. Yasonna mencabut pengesahan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono tapi sekaligus tak mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Bali, yang dipimpin Aburizal.

“Tapi sesudah itu, dia (Menteri Hukum Yasonna) harus mengesahkan Munas Bali berdasarkan permohonan, bukan berdasarkan keputusan MA,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid, ketika dihubungi Tempo, Senin, 4 Januari 2016.

Kenapa Menteri Hukum dan HAM harus memproses pendaftaran kepengurusan yang diserahkan oleh Munas Bali? Menurut Nurdin, permohonan kubu Munas Bali yang sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. "Itu memang sudah tidak lagi berhubungan dengan keputusan MA," katanya. Surat pendaftaran kepengurusan hasil Munas Bali itu akan dikirimkan ke Kementerian Hukum dan HAM. "Nanti akan kami surati sesudah liburan, kami daftar ulang lagi," dia menjelaskan.

Nurdin tak setuju dengan permintaan Yasonna bahwa kedua kubu Partai Golkar untuk menyelesaikan perbedaan pendapat sebelum diterbitkannya SK. "Kan udah enggak ada lagi dualisme dengan dicabutnya SK itu. Sikap Menkumham seharusnya sudah berubah. Kalau dulu benar, karena dualisme. Tapi per 30 Desember, sudah tidak ada lagi dualisme," tutur Nurdin.

Pada 30 Desember 2015, Menteri Yasonna mencabut surat keputusannya atas kepengurusan Partai Golkar berdasarkan pada putusan Mahkamah Agung. Surat kepengurusan Partai Golkar yang dibatalkan itu merupakan pengurus hasil Munas Ancol yang digelar kubu Agung Laksono.

Keputusan ini membuat belum ada kepengurusan Partai Golkar yang diakui pemerintah. Padahal kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau 2009, yang atas kesepakatan internal diperpanjang selama satu tahun, telah habis masa kerjanya pada 2015.

Konflik Partai Golkar muncul sejak kepengurusan Aburizal Bakrie dianggap gagal mengusung calon presiden maupun calon wakil presiden pada Pemilu 2014. Perpecahan ini membuat kedua kubu masing-masing menggelar munas. Kubu Aburizal menggelar munas di Bali. Adapun kubu Agung Laksono menggelar munas di Ancol.

Atas sengkarut ini, Mahkamah Partai Golkar memutuskan, di antaranya menerima kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol secara selektif di bawah kepemimpinan Agung Laksono dengan mengakomodasi kader-kader Partai Golkar hasil Munas Bali. Kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol menginginkan munas bersama kubu Aburizal Bakrie pada Januari ini.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya