Burung Langka Dijual di Pasar Pramuka, Diduga Ilegal  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 4 Januari 2016 10:04 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan), menunjuk salah satu burung yang disukainya di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, 28 Februari 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar burung di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, kembali mendapat sorotan setelah Presiden Joko Widodo memborong burung di sana untuk kemudian dilepaskan. Aktivis satwa memprotes langkah Presiden Jokowi itu. Alasannya, Pasar Pramuka adalah salah satu pasar yang dijadikan tempat penjualan burung secara ilegal. Menurut Koordinator Profauna Representatif Jawa Barat Plus Rinda Aunillah Sirait, Senin, 4 Januari 2016, banyak satwa liar dilindungi dijual di sana.

Pasar Pramuka memang terkenal sebagai pasar berbagai jenis burung, dari burung biasa hingga burung langka serta dilindungi ada di sana. Sebelumnya, lembaga pemantau perdagangan hewan, Traffic, juga pernah menyoroti Pasar Pramuka. Menurut Traffic, terdapat tiga pasar burung yang diduga ilegal di Jakarta, yaitu Pasar Pramuka, Pasar Jatinegara, serta Pasar Barito.

Dalam laporan penelitiannya yang dipublikasikan September 2015, Traffic menganggap penjualan burung di tiga pasar itu ilegal. Lembaga ini menemukan lebih dari 19 ribu ekor burung yang dijual, sekitar 98 persen adalah burung khas Indonesia yang diduga ditangkap langsung dari alam. “Ini melanggar peraturan,” kata Serene Chng, Co-author dan Programme Officer Traffic Asia Tenggara.

Memang, dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, beberapa burung tak boleh ditangkap di alam liar.

Traffic juga menemukan burung yang diperjualbelikan di tiga pasar itu merupakan burung yang masuk kategori terancam punah. Delapan burung, di antaranya jalak Bali, jalak putih, poksai kuda, gelatik Jawa, poksai Sumatera, nuri bayan, cucakrawa, dan bubut Jawa, sudah masuk daftar merah International Union for Convention Nature sehingga tak boleh diperjualbelikan dengan sembarang. “Ini bencana untuk burung-burung di Indonesia," ujarnya.





September lalu, Tempo juga melakukan investigasi di Pasar Pramuka. Hasilnya, sebagian penjual di sana mengakui bahwa burung yang mereka jual ditangkap dari alam liar. Seperti pengakuan Beni, bukan nama sebenarnya, yang menjual sejumlah burung langka seperti cucakrawa. Menurut dia, burung cucakrawa miliknya ditangkap dari hutan di Sumatera. Meski begitu, ada juga yang menjual cucakrawa hasil pengembangbiakan.

Penyidik Badan Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta, Adam Mustofa, mengatakan tak semua temuan Traffic benar. Dari delapan burung yang masuk daftar merah seperti dilansir Traffic, hanya jalak Bali yang dilarang diperdagangkan. Sebab, seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, jalak Bali salah satu hewan yang dilindungi negara. “Cucakrawa masih bisa diperjualbelikan,” ucapnya.

Namun, ujar Adam, jika burung itu diekspor, pemilik harus menyertakan dokumen Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES) dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Karena itu, cucakrawa masuk daftar merah,” katanya.

Ihwal burung yang diperjualbelikan di Pramuka, hasil tangkapan di alam liar, Adam mengimbau agar Traffic memberikan data lokasi penampungannya ke Balai. “Kasih tahu di mana, akan kami tindak,” ujarnya. Sebab, selama operasi di sana, burung-burung di tiga pasar itu kebanyakan hasil penangkaran.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Lutfhi Rachman mengaku kerap menggelar operasi rutin setiap sebulan sekali untuk memberantas perdagangan hewan langka dan dilindungi di tiga pasar itu. Selama operasi tersebut, ia belum menemukan ada hewan langka yang dijual di sana.

Kendati begitu, ia berjanji akan menindak para pedagang yang menjualnya. “Tunjukkan kiosnya, maka akan kami tutup kiosnya,” tutur Lutfhi.

ERWAN HERNAWAN

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

7 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

7 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

10 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

10 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

11 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

12 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

12 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

13 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya