Apa Saja PR Politik yang Harus Dituntaskan Jokowi di 2016?  

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 09:57 WIB

Presiden Joko Widodo menanti matahari terbit di Dermaga Pantai Waiwo, Raja Ampat, 1 Januari 2016. Fotograger Pribadi Presiden Jokowi/Agus Soeparto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo masih mempunyai sejumlah pekerjaan rumah di bidang politik yang harus dituntaskan agar stabilitas politik pemerintah terjaga. Direktur Utama Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan salah satu pekerjaan rumah itu adalah hubungan Presiden dengan parlemen. Meski tahun ini diprediksi stabil, Yunarto mengatakan koalisi pemerintah tidak akan memaksakan kehendak untuk merebut posisi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dengan mengajukan revisi UU MD3.

"Saat ini, koalisi cenderung lebih cair meski ada permintaan dari PDI Perjuangan untuk melakukan revisi UU MD3 dan ingin mengocok ulang pimpinan DPR, tapi itu tidak mewakili keinginan partai koalisi pemerintah," kata Yunarto, Minggu, 3 Januari 2016.

Yunarto mengatakan koalisi pemerintah sadar jika hanya mementingkan posisi pimpinan Dewan, akan mengakibatkan kegaduhan politik. Lagi pula, kata dia, koalisi partai pemerintah tidak sepenuhnya sependapat untuk melakukan revisi UU MD3.

"Itu artinya dinamika antara pemerintah dan parlemen dalam perebutan posisi pimpinan Dewan tidak akan terjadi karena koalisi pemerintah akan berjalan labil," katanya.

Yunarto mengatakan pekerjaan rumah lainnya yang bisa mengancam pemerintahan Presiden Joko Widodo di tahun baru ini adalah semakin banyaknya rongrongan dari PDI Perjuangan. Dia mengatakan indikasinya sudah terlihat pada saat hasil rekomendasi panitia khusus (Pansus) Pelindo yang meminta Menteri BUMN Rini Soemarno dicopot dari jabatannya.

"Diprediksi dalam waktu dekat, PDI Perjuangan juga akan mempengaruhi Jokowi lagi dalam bentuk yang lain," katanya. "Karena ini baru pertama kali Presiden mendapat intervensi dari partai pengusungnya." Yunarto mengatakan rongrongan PDI Perjuangan di pemerintahan itu merupakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi Presiden Joko Widodo.

Yunarto juga melihat masalah kepengurusan Golkar akan menjadi angin segar bagi pemerintahan Jokowi. Dia memprediksi jika partai Golkar menggelar Munas pada tahun 2016, akan ada orang baru sebagai pimpinan di luar Aburizal Bakrie yang diduga akan merapat ke kubu pemerintah.

"Pertarungan di Golkar menentukan koalisi Jokowi. Katakanlah kalau kepengurusan Golkar saat ini Munas Bali, menurut saya situasinya akan lebih menimbulkan konflik dibandingkan kalau mereka akan menggelar Munas 2016," kata Yunarto. "Itu akan membuka peluang ramah kepada pemerintah. Pasca-Munas biasanya Golkar akan ramah dengan pemerintah."

Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Vermonte, bahkan menyebut ada tiga pokok pekerjaan rumah di bidang politik yang harus diselesaikan Presiden Joko Widodo. Pertama, kata dia, Jokowi harus memperbaiki hubungan antara legislatif dan eksekutif. Kedua, Jokowi harus bisa mendamaikan dua sengketa di kepengurusan Golkar dan PPP. Terakhir, Jokowi harus bisa kembali menumbuhkan kepercayaan kepada publik dan lepas dari intervensi partai pengusung koalisi pemerintah.

Philips mengatakan pekerjaan rumah pertama yang harus dilakukan Jokowi bisa dilakukan dengan cara melakukan lobi politik tingkat elite di parlemen. Menurut dia, hubungan antara parlemen dan eksekutif setahun belakangan ini cukup gaduh lantaran masih ada dikotomi koalisi partai. Belum lagi terakhir adanya usul untuk merevisi UU MD3 guna mengocok ulang pimpinan DPR setelah Setya Novanto mundur dari jabatannya.

Kemudian pekerjaan rumah yang kedua harus dilakukan Jokowi lantaran kedua partai itu memiliki andil besar menopang pemerintah. Apalagi, kedua partai itu merupakan partai besar. "Kontribusi politiknya juga harus signifikan," katanya.

Pekerjaan rumah yang ketiga, kata Philips, Jokowi harus bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa dia terlepas dari pengaruh koalisi partai pengusungnya dalam mengambil kebijakan. "Ancaman ini serius karena masyarakat semakin melihat bahwa segala kebijakan Jokowi tak didasari sendiri, tetapi ada pengaruh partai politik. Makanya ini yang harus segera diperbaiki."

REZA ADITYA

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

28 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

28 menit lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

3 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

4 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

4 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

5 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

6 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya