Muhammadiyah: Jokowi Harus Pilih Menteri yang Loyal  

Reporter

Rabu, 30 Desember 2015 13:04 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Dirut Mandiri Budi G Sadikin (kedua dari kanan), Ketua Pewarta Foto Indonesia, Lucky Fransiska (Ketiga dari kiri) usai melihat pameran foto jurnalistik di Museum Bank Mandiri, Jakarta, 18 Desember 2015. Pameran yang bertajuk `Setahun Kerja Jokowi-JK` merupakan karya pewarta foto Indonesia. Pameran ini berlangsung hingga 23 Desember 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah memiliki beberapa catatan bagi kinerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla selama 2015. Salah satu yang disoroti adalah tentang buruknya penegakan hukum.

Penegakan hukum dianggap masih jauh dari harapan. "Hukum masih dikuasai mafia, sehingga ada pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.

Di bidang ekonomi, Muhammadiyah mengapresiasi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang dinilai masih tinggi walaupun tak sesuai dengan target. ‎Salah satu yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Angka itu berbanding lurus dengan ketimpangan sosial, khususnya antara di Jawa dan di luar Jawa.‎

Adapun di bidang politik, ucap Mu'ti, pemilihan kepala daerah serentak yang berjalan lancar beberapa waktu lalu menjadi bukti bahwa iklim politik di dalam negeri masih cukup kondusif. Namun yang menjadi catatan adalah seringnya terjadi kegaduhan di tingkat elite pemerintah.

Untuk itu, pemerintah perlu memperkuat sistem presidensial. Tujuannya, para menteri lebih loyal dan Presiden lebih berperan aktif. "Kami mendukung perombakan kabinet, tapi menteri yang dipilih harus profesional."

Dalam hal keagamaan, pemerintah diminta tetap mewaspadai potensi konflik. Beberapa konflik bernuansa agama yang terjadi tahun ini antara lain peristiwa di Tolikara dan Singkil serta soal Syiah. "Dialog harus diutamakan."

FAIZ NASHRILLAH




Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

20 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

22 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya