Temui Budayawan, Jokowi Dikritik: Kurang Berani!  

Reporter

Selasa, 22 Desember 2015 18:06 WIB

Presiden Joko Widodo membetulkan pengeras suara dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IV ADKASI di Jakarta, 17 Desember 2015. Munas IV ADKASI berlangsung pada 16-19 Desember. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan budayawan dan cendekiawan hari ini mengikuti acara makan siang dengan Presiden Joko Widodo. Setelah pertemuan tersebut, salah satu peserta pertemuan, Sys N.S., menyebut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kurang berani dalam menanggapi berbagai masalah yang muncul.

"Kalau budayawan menilai atau saya pribadi mengkritik atau menilai kekurangan dari Presiden dan Wapres, untuk pemerintah pada umumnya adalah kurang berani," katanya setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di kantor Presiden, Selasa, 22 Desember 2015. Menurut dia, Presiden sering kali telat mengambil kebijakan dan cenderung bersikap tenang lebih dulu.

Ia mencontohkan kasus pencatutan nama Presiden Jokowi yang berujung sidang Mahkamah Kehormatan Dewan. Sys menilai seharusnya Presiden Jokowi mengambil sikap sejak awal. Jokowi, kata dia, seharusnya menegaskan kepada masyarakat bahwa sidang MKD tidak berjalan dengan benar. "Seharusnya dari depan, MKD bagus, tapi aturannya tidak benar. Meski aturan sudah baku, tapi tidak benar. Itu harus dikatakan Presiden," ujarnya.

Sys mengatakan para budayawan berharap Presiden menerapkan sistem "top-down". Misalnya dalam pemberantasan korupsi. Budayawan mengatakan Presiden harus tegas dan berani dalam memberantas korupsi. "Hasilnya, seluruhnya akan menjadi antikorupsi," ucapnya.

Belasan budayawan yang ikut dalam acara makan siang itu antara lain Butet Kartaredjasa, Sys N.S., Franz Magnis Suseno, Nasirun, Nyoman Nuarta, Sindhunata, Radhar Panca Dahana, dan Muhammad Sobary. Dalam pertemuan itu, Radhar Panca Dahana mengatakan Presiden juga sepakat bahwa pembangunan mengalami defisit kelembapan atau terlalu kering. "Presiden menilai pembangunan hanya diisi pencapaian atau ambisi yang bersifat material. Keringnya karena tidak ada fundamen kebudayaan," ucapnya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

2 menit lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

3 menit lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

27 menit lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

50 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

59 menit lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

1 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya