Sustainable Development Goals (SDGs), Jokowi Gandeng Aktivis

Jumat, 18 Desember 2015 23:02 WIB

Presiden Jokowi dikawal sejumlah Paspampres, bersepeda di sekitar Istana Bogor, 22 Maret 2015. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo membentuk panitia bersama untuk melaksanakan Target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Komitmen itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan 12 orang perwakilan masyarakat sipil dari sepuluh lembaga di Istana Negara.
“Partisipasi masyarakat ini untuk membantu pengawasan jika ada kementerian dan lembaga yang agak ‘miring-miring’ atau tidak sesuai tugas,” katanya, Jumat 18 Desember 2015.

Dalam pertemuan itu, Koalisi Masyarakat Sipil untuk SDGs mendorong komitmen presiden menjalankan SDGs yang disahkan dalam sidang umum PBB akhir September 2015 lalu.

Perwakilan masyarakat sipil yang juga Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Sugeng Bahagijo, meminta agar Presiden Jokowi mengeluarkan peraturan presiden tentang SDGs. “Landasan hukum penting sebagai bentuk komitmen pemerintah,” katanya dalam pertemuan itu.

Selain itu, Dian Kartikasari menuturkan presiden perlu memberikan perhatian terhadap tingginya angka pernikahan usia anak di Indonesia untuk mencapai Tujuan 5 SDGs. Sebab, tingginya angka pernikahan dini juga menambah angka kematian pada ibu.
“Presiden perlu mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang menghentikan perkawinan anak,” katanya.

Indeks Pembangunan Manusia United Nations for Development Program/UNDP 2015 mencatat bahwa iNdonesia berada pada rangking 110 dari 188 negara yang tersuvei. Hal ini dikarenakan masalah pendidikan, angka harapan hidup, dan kemiskinan yang masih belum tertangani pemerintah. “Pemerintah perlu meningkat anggaran belanja sosial sekurang-kurangnya 2-3 persen dari total product domestic bruto (PDB),” kata Ah Maftuchan.

Sementara itu, Y. Hesthi Murthi (AJI) menyampaikan kondisi kebebasan pers dan berekspresi di Indonesia yang mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir. “Tahun ini ada 39 kasus kekerasan pers, yang sebagian besar dilakukan aparat kepolisian,” katanya.

Selain itu lahirnya undang-undang yang bertentangan dengan kebebasan pers dan berekspresi seperti UU Intelijen, RUU Kerahasiaan Negara dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik jika tidak ditinjau akan berpotensi menjadi penyumbang kegagalan pencapaian Goal 16.

Perwakilan masyarakat sipil yang hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Sugeng Bahagijo (INFID), Donny Ardyanto (Yayasan Lembaga Perlindungan Hukum Indonesia), Ilham Saenong (Transparency International Indonesia), Wahyu Susilo (Migrant Care), Abetnego Tarigan (Walhi Indonesia), Ah Maftuchan (Prakarsa), Dian Kartika Sari (Koalisi Perempuan Indonesia), Y. Hesthi Murthi (Aliansi Jurnalis Independen), Tedjo Wahyu Djatmiko (Aliansi Desa Sejahtera), dan Darmawan Triwibowo (Oxfam).

ABDUL AZIS


Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

11 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

12 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

12 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

16 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

20 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

22 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya