TEMPO.CO, Balikpapan - Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Selatan menangkap Agus Kuncoro, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Tempat Pemungutan Suara 9, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat, karena kedapatan membagi-bagi duit. Agus memberikan uang kepada masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2015. Ia ditangkap pada Senin malam, 7 Desember, sekitar pukul 21.30.
“Pelaku adalah Ketua RT di lingkungannya,” kata Ketua Bawaslu Kalimantan Selatan Mahyuni kepada Tempo, Selasa, 8 Desember 2015. Bawaslu menghubungi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Banjarmasin untuk berkoordinasi setelah menerima informasi dari warga. Tiba di lokasi sasaran, tim berpencar untuk mengorek keterangan dari warga sekaligus mengintai pergerakan pelaku. Sedangkan Mahyuni memilih menunggu Agus di rumahnya. Bawaslu lantas menginterogasi Agus setelah menunaikan tugas bagi-bagi duit.
Barang buktinya uang Rp 1,6 juta. “Total ada Rp 19 juta yang akan dibagi-bagikan kepada pemilih.” Setiap pemilik suara diberi Rp 100 ribu. Agus, kata Mahyuni, menyebar duit karena diutus pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan nomor urut dua, Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan.
Informasi yang dihimpun Tempo, orang meninggal dunia pun mendapat duit asalkan keluarga bisa menunjukkan KTP. Pelaku hanya meminta data mereka yang mau menerima uang dan mencoblos sesuai nama yang tertera di stiker. Bawaslu tidak menahan Agus karena dinilai kooperatif. Bawaslu memeriksa Agus siang ini.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Banjarmasin Bambang Budijanto belum berani bersikap atas temuan Bawaslu Kalimantan Selatan itu. Namun, pihaknya bakal mencopot Agus Kuncoro asalkan ada keterangan resmi bahwa pelaku benar melakukan politik uang. Ia menunggu laporan resmi dan tak bisa mempercayai sekadar informasi begitu saja. “Kalau benar pelaku adalah Ketua KPPS, kami meminta diganti karena tidak lagi independen.”
Juru bicara pasangan calon Sahbirin Noor-Rudy Resnawan, Suwardi, belum bisa dikonfirmasi Tempo. Saat dihubungi Tempo, telepon pribadi Suwardi sedang tidak aktif.