Todongkan Senjata ke Karyawan Ponsel, GM Pelindo III Ditahan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 6 Desember 2015 17:34 WIB

TEMPO/ Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Surabaya - General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) III, Eko Harijadi Budijanto, ditahan akibat menodongkan senjata ke arah karyawan toko ponsel.

Eko akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Minggu, 6 Desember 2015.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Matanette mengatakan, pihaknya tak memberikan perlakuan khusus bagi pejabat badan usaha milik negara tersebut.

“Setelah kami periksa secara maraton sejak kemarin dan sudah kita gelarkan, maka yang bersangkutan kami naikkan statusnya menjadi tersangka," ujar Takdir dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, tadi siang.

Penetapan status tersangka dilakukan sejak pukul 14.30 WIB, untuk kemudian dilakukan penahanan. Eko dikenakan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan yang disertai ancaman, dengan ancaman hukuman satu tahun penjara. Kepolisian juga tengah mendalami undang-undang darurat, untuk mempertimbangkan apakah senjata air soft gun masuk kategori senjata api.

Takdir mengatakan, penahanan akan dilakukan sampai penyidikan tuntas. Sebab, masih ada ketidakselarasan antara keterangan saksi dan pelapor dengan tersangka soal penodongan. "Tersangka mengatakan senjata hanya diletakkan di meja, tapi saksi dan pelapor mengungkapkan sempat ada penodongan di kepala korban," kata dia.

Sementara itu Eko menyatakan saat itu dalam keadaan emosi. Ia semula hanya ingin mendesak karyawan agar menepati janji karena pelayanan gerai resmi yang seharusnya baik. “Semua itu ada sebabnya, soal janji layanan dan bonus. Tapi tadi kami sudah saling memaafkan,” katanya.

Eko sendiri menyatakan bahwa ia baru saja memiliki senjata jenis air soft gun. Ia meruapakan anggota klub menembak di bawah organisasi Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin). “Sebelum berlatih di Polda Jatim, saya mampir ke toko ponsel.”

Seperti diberitakan, GM Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Eko (46), menodongkan senjata jenis air soft gun ke arah Muhammad Shofi (28) di gerai Samsung, Plasa Marina, Surabaya, Sabtu, 5 Desember 2015.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Semula Eko membeli sebuah ponsel pintar seharga Rp 9,3 juta. Namun saat akan mengambil bonus power bank yang dijanjikan, Shofi mengatakan stok habis dan harus inden terlebih dulu. Kecewa karena merasa gerai resmi itu tak menepati janji layanan, Eko lalu menodongkan senjata ke kepala Shofi.

Tiga jam setelah dilaporkan ke Polsek Wonocolo, Surabaya, Eko ditangkap di kantor Pelindo III Cabang Tanjung Perak dan ditahan untuk pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya.

ARTIKA RACHMI FARMITA



Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

4 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

7 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

20 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

23 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya