Asian Games, JK: Hibah Tanah Kemayoran Wewenang Pemerintah

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 27 November 2015 23:03 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pengalihan aset atau hibah berupa lahan di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dimiliki Sekretariat Negara ke Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak perlu melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat. Musababnya, pengalihan lahan itu merupakan wewenang Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. "Kami sebenarnya sudah menyetujui. Di situ kan prinsipnya antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah," kata Kalla, di kantornya, Jumat, 27 November 2015. "Itu tidak ada perlu prosedur DPR, masak perlu prosedur DPR?"

Kalla tak ingin persoalan hibah tanah ini menjadi berkepanjangan. Apalagi, sebentar lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games. Dan di Kemayoran itu pusat untuk didirikannya Wisma Atlet. Jika konflik ini terus berkepanjangan antara Pemerintah dan DPR, dikhawatirkan pelaksanaan Asian Games akan dialihkan dari Indonesia ke negara lain.

Sebelumnya, Komisi II DPR masih belum merelakan hibah lahan Sekretariat Negara kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan wisma atlet. Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan groundbreaking wisma atlet akan tetap dilaksanakan.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, masalah hibah tanah menghambat persiapan Jakarta menghadapi Asian Games 2018. Ia mengatakan, selain anggaran, kendala persiapan Asian Games ialah waktu. Ahok menjelaskan, Pemprov DKI dan Setneg telah membuat perjanjian di atas kertas. Dalam surat tersebut dituliskan, lahan hibah dari Setneg akan digunakan untuk kepentingan umum. Dalam jangka pendek, lahan akan dimanfaatkan untuk wisma atlet, sedangkan jangka panjang untuk rumah susun kelas menengah ke bawah. Belakangan, Ahok malah mengatakan bahwa setelah Asian Games, lahan itu akan dijadikan untuk kelas berdasi.

Mendengar pernyataan Ahok, Kalla meminta kepada Gubernur DKI Jakarta itu untuk berfikir ulang. Kalla mengatakan Ahok tidak seharusnya memanfaatkan lahan yang dihibahkan oleh Pemerintah Pusat itu dijadikan pusat bisnis pengeruk keuntungan saja. "Jika sudah dihibahkan dari Pemerintah Pusat tapi dijadikan kawasan elit waduh itu sangat keliru," kata Kalla. "Pokoknya setelah semua selesai, nantinya lahan itu harus menjadi rumah rakyat."

REZA ADITYA

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya