Pelesetkan Sampurasun, Ridwan Kamil Ingin Rizieq Minta Maaf

Reporter

Rabu, 25 November 2015 14:12 WIB

Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengomentari ceramah pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang dianggap menghina budaya adat Sunda.

"Tidak semestinya kultur-kultur yang ada di Nusantara dijadikan bercandaan yang tidak pada tempatnya. Kalau Habib Rizieq menjadikan itu sebagai lelucon, tidak lucu," kata Ridwan Kamil di Rancanumpang, Gedebage, Kota Bandung, Rabu, 25 November 2015.

Saat berceramah di Purwakarta pada pertengahan November lalu, Rizieq mempelesetkan salam sampurasun menjadi campur racun. Berbagai kelompok masyarakat Sunda menganggap ceramah itu menghina adat mereka. Video itu diunggah di YouTube dengan judul "Rizieq Shihab: Sampurasun? Campur Racuuun!" oleh akun yang menggunakan nama Muhammad Nazar.


Baca juga:
Heboh Sampurasun: Inilah Transkrip Ceramah Rizieq Shihab
Pelesetkan Sampurasun, Rizieq Dilarang Masuk Jabar


Karena dianggap menghina, Ridwan Kamil mengatakan Rizieq harus meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat adat Sunda. "Kalau niatnya cuma buat guyon, itu bukan pada tempatnya. Jadi saya harap Habib Rizieq meminta maaf ke masyarakat Sunda," katanya.

Ridwan Kamil yang berupaya melestarikan bahasa dan budaya Sunda dengan cara menghadirkan program hari Rabu Nyunda mengatakan, arti kata sampurasun adalah baik. "Sampurasun itu artinya keberkahan untuk kita dan alam semesta, jadi maksudnya itu baik. Dalam bahasa Sunda kuno itu artinya sama dengan waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," katanya.

Ridwan Kamil membantah jika sampurasun dikatakan mengesampingkan salam dalam agama Islam. Menurut dia, setiap acara-acara resmi, beberapa salam diucapkan setelah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

"Dalam pidato juga sering diucapkan salam sejahtera untuk umat Kristiani. Om swastiastu untuk buat umat Hindu, sampurasun untuk masyarakat lokal. Islam rahmatan lil alamin,"

Ridwan Kamil mengatakan semestinya Islam tetap memberi ruang-ruang untuk hal yang baik. "Sampurasun apa jeleknya? Artinya juga sangat baik. Ini terjadi biasanya karena ketidaktahuan yang melahirkan ketidakpedulian," katanya.

PUTRA PRIMA PERDANA


Baca juga:
Di Balik Heboh Freeporr: Setya Novanto Bakal Terjungkal?
Calon Pemimpin KPK: Dipersoalkan DPR, Ini Reaksi Johan Budi

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

15 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

47 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya