Komnas Bentuk Tim Audit HAM Papua

Reporter

Kamis, 19 November 2015 12:52 WIB

Tiga poster tuntutan dipampangkan oleh anggota Solidaritas untuk Papua (SUP) saat unjuk rasa di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta (31/10). Mereka mengecam pelanggaran HAM di Papua dan keberpihakan aparat kepada PT. Freeport serta menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah pelanggaran HAM dan menyetop penambahan personel militer di Papua. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membentuk tim audit HAM Papua. Audit HAM Papua diadakan setelah memperhatikan perkembangan situasi HAM di Papua.

"Eskalasi kekerasan terus meningkat dan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua sudah berlangsung lama dan semakin meluas," kata Natalius Pigai, sebagai ketua tim audit HAM Papua, kepada Tempo, Rabu, 18 November 2015.

Tim audit HAM Papua, Natalius melanjutkan, digagas pada akhir 2014. Kemudian rapat paripurna Komnas menyetujui pembentukan tim audit HAM Papua. Surat keputusan pembentukan tim audit HAM Papua dikeluarkan pada Oktober 2015.

Menurut Natalius, tim audit Komnas HAM akan mengaudit situasi HAM Papua sejak Papua diintegrasikan ke Indonesia pada 1960-an hingga 2015.

Pada awal Papua berintegrasi ke Indonesia, ujar Natalius, kelompok yang tidak mendukung integrasi Papua ke Indonesia melakukan pemberontakan. Lalu pemerintah Indonesia membuat dua kebijakan, yakni kebijakan pembangunan dan pembangunan pertahanan.

Sejak rezim Orde Baru, menurut Natalius, pemerintah mengedepankan pendekatan militer di Papua. Setelah itu, terjadi berbagai praktek pelanggaran HAM di Papua hingga saat ini.

"Setiap hari, ada yang meninggal di Papua karena tindakan militeristik. Persoalan HAM jadi perhatian dunia. Pelanggaran HAM tidak pernah tuntas di Papua," ucapnya.

Komnas HAM, kata Natalius, akan mengaudit kebijakan sipil dan politik serta ekonomi, sosial, budaya untuk diukur dampaknya.

Untuk itu, tim audit HAM Papua sudah mengagendakan pertemuan-pertemuan dengan pihak-pihak yang dinilai penting untuk dimintai keterangan terkait dengan kebijakan yang dilakukan di Papua dan dampak penerapan kebijakan itu.

Pada Rabu, 18 November 2015, tim audit mengundang sejumlah pejabat, antara lain dari Kementerian Pertahanan; Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; Kementerian Dalam Negeri, Markas Besar TNI, Markas Besar Polri, dan Kementerian Sosial.

Tim juga mengundang tokoh-tokoh nasional dan tokoh Papua mengenai tambang rakyat untuk mendengarkan pendapat mereka.

Menurut Natalius, pelaksanaan audit HAM Papua akan berakhir pada 2016 dengan keluarnya rekomendasi untuk pemerintah. "Rekomendasi itu bisa berupa demiliterisasi di Papua atau percepatan pembangunan," ujarnya.

MARIA RITA

Berita terkait

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

3 hari lalu

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

Natalius Pigai, Menteri HAM yang baru menjabat, langsung memicu sorotan publik dan DPR dengan usulan anggaran fantastis dan lainnya, apa saja?

Baca Selengkapnya

Aksi Koalisi Anti SLAPP Tuntut Hentikan Kriminalisasi dan Pelanggaran HAM di Industri Nikel Morowali

4 hari lalu

Aksi Koalisi Anti SLAPP Tuntut Hentikan Kriminalisasi dan Pelanggaran HAM di Industri Nikel Morowali

PT BTIIG adalah perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali dengan membangun kawasan industri bernama Huabao Industrial Park.

Baca Selengkapnya

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

13 hari lalu

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

Kecaman ini mendorong Cina balik mengecam mereka karena mengabaikan "neraka" di Jalur Gaza akibat genosida Israel, sekutu Barat.

Baca Selengkapnya

Pegiat Berharap Prabowo Tak Gunakan Mekanisme Non-Yudisial untuk Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat

13 hari lalu

Pegiat Berharap Prabowo Tak Gunakan Mekanisme Non-Yudisial untuk Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat

Penuntasan kasus pelanggaran HAM berat secara non-yudisial lahir saat era pemerintahan presiden ke-7 Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sekitar 50 Menit Pidato Prabowo Tak Bahas Lingkungan dan HAM

14 hari lalu

Sekitar 50 Menit Pidato Prabowo Tak Bahas Lingkungan dan HAM

Prabowo merinci sejumlah masalah yang jadi tujuannya di masa depan melalui pidato perdananya persoalan lingkungan hingga HAM malah luput.

Baca Selengkapnya

AS Selidiki Pelanggaran HAM Militer Israel terhadap Tahanan Palestina

14 hari lalu

AS Selidiki Pelanggaran HAM Militer Israel terhadap Tahanan Palestina

Deplu AS menyelidiki unit militer Israel atas tuduhan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina di sebuah pusat penahanan Israel.

Baca Selengkapnya

Ramai Respons soal Yusril Sebut Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

14 hari lalu

Ramai Respons soal Yusril Sebut Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

Yusril menyebut kasus 1998 tak termasuk pelanggaran HAM berat. Pernyataan Yusril ini mendapatkan respons dari sejumlah kalangan.

Baca Selengkapnya

Soroti Pidato Prabowo Subianto, Amnesty Internasional Indonesia Ingatkan Soal Pelanggaran HAM

16 hari lalu

Soroti Pidato Prabowo Subianto, Amnesty Internasional Indonesia Ingatkan Soal Pelanggaran HAM

Prabowo Subianto tak menyinggung soal pelanggaran HAM berat masa lalu dalam pidato perdananya sebagai Presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hingga Akhir Menanti Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Munir

17 hari lalu

Hingga Akhir Menanti Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Munir

Pada 2016, Jokowi sebagai presiden memberikan janji besar untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo Tegakkan HAM

18 hari lalu

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo Tegakkan HAM

Amnesty International Indonesia mendesak pemerintahan Prabowo Subianto untuk menegakkan hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya