Tertibkan Pedagang, Alasan Kota Bandung Ogah Tiru Cara Ahok

Reporter

Rabu, 18 November 2015 20:59 WIB

Spanduk larangan belanja di kaki lima membentang di zona merah Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, (28/1). Pemerintah mengeluarkan Perda yang akan memberi sanksi berupa denda Rp 1 juta bagi warga yang kedapatan belanja di kaki lima di kawasan zona merah bebas PKL. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung mengaku kesulitan menertibkan pedagang kaki lima yang membandel. Wakil Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) penanganan PKL, Oded M Danial menambahkan, Pemerintah Kota Bandung sudah merelokasi sejumlah pedagang ke bekas basement pertokoan Kings. Namun mereka tetap kembali berjualan di lokasi yang termasuk zona merah atau terlarang. "Kami sudah pindahkan ke basement. Kemudian yang makanan masuk ke gang Kebumen," tuturnya.

Oded menambahkan, PKL yang saat ini ada di Jalan Dalem Kaum adalah PKL baru yang kebanyakan datang dari luar kota Bandung. "Yang datang baru lagi itu yang repot," katanya.

Oded pun akan memerintahkan kepada Satpol PP Kota Bandung agar bertindak lebih tegas. Dia mengatakan mustahil mengadopsi penertiban pedagang dengan cara tegas seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Kami ingin menata Kota Bandung dari sisi PKL dengan cara-cara manusiawi. Bisa aja dengan cara Ahok, tapi ini kan di Sunda," ujarnya.

Tujuh bulan sudah sejak perhelatan Peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika digelar, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, direnovasi menjadi lebih menarik. Jalan yang dulunya aspal kini berubah menjadi beton berpola dengan hiasan lampu klasik cantik berjajar di trotoar.

Namun demikian, jalan ini bak sebuah magnet yang menarik untuk dikunjungi. Meski sudah ditetapkan sebagai zona merah alias terlarang untuk berjualan emperan, trotoar Jalan Dalem Kaum tetap saja dipadati oleh para pedagang kaki lima (PKL).

Contohnya adalah Isum, 60 tahun, wanita tua yang tinggal di Jalan Pagarsih ini nekat berjualan buku bacaan anak-anak di pelataran depan sebuah toko sepatu di Jalan Dalem Kaum. Dia tetap nekat meski sudah dua kali diciduk oleh petugas Satpol PP saat dilakukan razia.

"Saya 3 tahun dagang disini. Ada dua kali diangkut. Tapi karena modal saya kecil, ya dikembalikan lagi," kata Isum saat ditemui Tempo, Rabu, 18 November 2015.

Isum tidak pernah kapok. Setelah barang-barangnya dipulangkan oleh Satpol PP, Isum kembali ke Jalan Dalem Kaum untuk berjualan. Padahal, keuntungan yang didapat sebenarnya tidak seberapa. Isum mengatakan, pada hari-hari biasa seringkali jualannya tidak ada yang membeli. "Ya paling besar dapat Rp. 100.000. Itu juga kalau hari Sabtu Minggu," tuturnya.

Isum mengaku pernah pindah berjualan, keluar dari Jalan Dalem Kaum, tapi ternyata pendapatannya jauh menurun. Akhirnya dengan segala risiko, dia kembali berjualan di zona merah. "Yah, mau gimana lagi. Alhamdulillah sekarang lagi sepi razia," tuturnya.

Tidak hanya satu dua PKL yang nekat berjualan di Jalan Dalem Kaum. Dari pengamatan Tempo, di sepanjang jalan terdapat ratusan pedagang yang menggelar dagangannya di trotoar jalan. Padahal, masih di jalan yang sama, terdapat markas Satpol PP Kota Bandung. Beberapa petugas pun terlihat hilir mudik di sepanjang jalur bebas PKL tersebut.

Di depan markas Satpol PP juga terbentang spanduk bertuliskan 'Kami warga masyarakat Kelurahan Balonggede Kecamatan Regol mendukung program Wali Kota Bandung untuk Jalan Dalem Kaum dan Gang Kaum steril dari pedagang kaki lima dan parkiran'.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibum Ranmas) Satpol PP Kota Bandung, Memet Rahmat Nur mengatakan, penertiban PKL di Jalan Dalem Kaum sudah sering dilakukan. "Sehari bisa 2 sampai 3 kali," kata Memet.

Memet menolak dikatakan mengalami kesulitan dalam menertibkan PKL Jalan Dalem Kaum. Menurut dia, PKL dan petugas Satpol PP seperti bermain kucing-kucingan.

"Mereka kucing-kucingan terus. Di sikat muncul lagi. Ada petugas, kosong. Pas petugas istirahat mereka muncul lagi," tuturnya.

PUTRA PRIMA PERDANA




Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

30 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya