Begini Kronologi Evakuasi Dokter Muda Andra dari Dobo  

Reporter

Jumat, 13 November 2015 15:56 WIB

Jenazah dokter Dionisius Giri Samudra atau Andra tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 13 November 2015. Dokter Andra meninggal diduga akibat terkena campak ketika bertugas di daerah pelosok kepulauan Aru Maluku. TEMPO/ Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Sebelum meninggal karena penyakit yang diakibatkan virus campak dengan komplikasi infeksi otak (ensefalitis), dokter muda Dionisius Giri Samudra, yang akrab disapa dokter Andra, ternyata sempat pulang ke Jakarta selama dua pekan. Meski demam, Andra kembali bertugas ke Dobo karena tanggung jawabnya menjalankan tugas. Di tempat tugasnya itu, Andra meninggal.

Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan Pattiselano Robert Johan menjelaskan kronologi kesehatan Andra, Jumat, 13 November 2015. Pada akhir Oktober 2015, selama dua pekan, Andra sempat mendapat izin menghentikan tugas internship-nya sementara untuk pulang ke Jakarta.

Saat kembali ke Dobo pada Sabtu, 7 November 2015, Andra masih dalam kondisi demam. Namun ia tetap kembali ke Dobo karena rasa tanggung jawabnya melanjalankan tugas. "Ia kembali bertugas walau dalam kondisi yang kurang sehat," kata Robert.

Menurut Robert, tindakan Andra kembali walau kurang sehat perlu diapresiasi. "Karena itulah jiwa dari para dokter yang mengabdi di daerah terpencil. Walaupun sakit, itu diabaikan untuk spirit melayani," ujarnya.

Setiba di lokasi, kondisi kesehatan Andra terus menurun sehingga dirawat di RS Bumi Cendrawasih. Pada Senin, 10 November, Andra dipindahkan ke ruang ICU dengan penanganan intensif oleh dokter spesialis.

Keterangan resmi Kementerian Kesehatan tentang rencana evakuasi Andra menyebutkan para dokter yang merawat Andra sempat ingin membawa dokter muda itu menuju Jakarta, tapi perjalanan menuju Ibu Kota tidak mudah. Kondisi inilah yang menyulitkan evakuasi Andra dari Dobo saat kondisinya terus memburuk.

Tidak ada penerbangan langsung dari Dobo menuju Jakarta. Jalur bepergian yang ada harus ke Kabupaten Tual melalui jalur laut selama 6-10 jam sebelum melanjutkan penerbangan ke Ambon. Sayangnya, saat ini penerbangan dari Dobo ke Tual sedang tidak beroperasi.

Pemerintah daerah pun sudah berpikir untuk mengevakuasi Andra melalui jalur laut, tapi saat itu kondisi Andra tidak memungkinkan untuk perjalanan laut yang memakan waktu lama dengan kondisi demam yang sangat membutuhkan sarana memadai. Dikhawatirkan, jika dilakukan evakuasi melalui laut, kondisi Andra semakin parah saat kesadarannya terus menurun walau sudah menggunakan alat bantu pernapasan.

Evakuasi terbaik adalah menggunakan pesawat terbang dari Dobo. Pemerintah daerah sudah menyiapkan anggaran untuk menyewa pesawat, tapi tidak berhasil karena pesawat milik TNI tidak memungkinkan untuk terbang karena alasan teknis.

Kementerian Kesehatan pun sudah mempersiapkan pesawat lain untuk mengangkut Andra, tapi pesawat itu harus berangkat dari Timika. Sayang, dalam waktu persiapan itu, Andra meninggal.

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

10 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya