Presiden Jokowi (kanan) menyantap soto bersama (kiri ke kanan) Ketum PDIP Megawati, Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya M. Romahurmuziy, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella di Soto Gading, Solo, Jateng, 14 Februari 2015. ANTARA/HO/Andika Betha
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan petinggi partai koalisi pendukung pemerintah di Istana, Kamis malam, 12 November 2015. Pertemuan itu digelar pukul 18.30 WIB dan berakhir 21.10 WIB.
Para pemimpin partai itu datang melalui pintu samping. Pada pukul 21.10, tampak dari jauh, sepuluh mobil jenis sedan dan SUV keluar dari pintu samping Istana Merdeka. Tak berselang lama, iring-iringan mobil Jusuf Kalla meninggalkan Istana, dilanjutkan dengan iring-iringan mobil Jokowi.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy yang ikut hadir membenarkan pertemuan itu dihadiri sejumlah petinggi partai koalisi pro-pemerintah. Selain dia, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar terlihat hadir. "Saya sendiri ikut hadir dalam pertemuan itu," kata Romahurmuziy dalam pesan pendeknya, Kamis, 12 November 2015.
Menurut dia, ada tiga fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Pertama, konstelasi politik nasional dan konsolidasi Koalisi Indonesia Hebat diubah namanya menjadi partai-partai pendukung pemerintah.
Kedua, hal-hal yang terkait dengan dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla, terutama mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang merupakan resultan dari sejumlah paket kebijakan ekonomi. "Untuk itu, partai-partai pendukung pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut," ucapnya.
Dan poin ketiga adalah hal-hal yang terkait dengan kinerja parlemen. "Antara lain membahas beberapa panitia khusus, baik perundang-undangan maupun pengawasan," ujarnya.
Selain dihadiri para ketua umum partai, pertemuan dihadiri semua sekretaris jenderal partai pendukung, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Majelis Pakar DPP PPP Lukman Saifuddin." Lain-lainnya tentu ada materi yang tak bisa kami sampaikan," tutur Romi.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
5 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.