Kronologi Sukhoi Sergap Pesawat AS di Kalimantan  

Reporter

Selasa, 10 November 2015 05:39 WIB

Anggota TNI Angkatan Udara mengamankan James Patrick Murphy, Pilot asal Amerika Serikat yang dipaksa mendarat di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, 9 November 2015. Setelah diperiksa, Patrick Murphy mengaku memang tak punya izin melintas. Dia terbang dengan rute Hawai-Filipina-Malaysia-Singapura. Pentak Lanud Tarakan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat asing berjenis Pilatus Cirrus Fixed Wing Single dengan nomor penerbangan N-90676 terbang ilegal di wilayah Kalimantan Utara, hari ini. Walhasil pesawat tanpa izin yang melintas di Indonesia itu dipaksa mendarat oleh dua jet tempur Sukhoi TNI AU di Pangkalan Udara Tarakan. Pilot pesawat James Patrick Murphy yang berpangkat Letnan Kolonel Angkatan Laut Amerika langsung diperiksa secara intensif.

"Kami ingin cari tahu maksud dan tujuan dia masuk secara ilegal di wilayah Indonesia," kata Komandan Lanud Tarakan Letnan Kolonel Tiopan Hutapea ketika dihubungi Tempo, Senin, 9 November 2015.

SIMAK: Dipaksa Mendarat, Ini Pengakuan Pilot AS Saat Diperiksa TNI

Menurut Tiopan, keberadaan pesawat James terdeteksi radar Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU sekitar pukul 12.17 WITA. Karena tak tercatat dalam jadwal penerbangan, pesawat berpenggerak baling-baling tunggal itu dikategorikan penerbangan gelap.

Selanjutnya, Markas Kohanudnas di Jakarta berkomunikasi melalui radio dengan pesawat asing tersebut. Pilot asal Amerika Serikat itu tak bisa melaporkan izin terbang di Indonesia. Otoritas Kohanudnas lantas meminta James mendaratkan pesawatnya di Lanud Tarakan. "Tapi pilot membandel dan tak menuruti perintah," kata Tiopan.

Tak ada jalan lain bagi TNI AU selain mengirimkan jet tempur untuk menyergap pesawat Pilatus tersebut. Panglima Kohanudnas Marsekal Muda Abdul Muis memerintahkan dua unit Sukhoi mengejar pesawat asing. Dari Skuadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, kedua Sukhoi langsung tancap gas ke Kalimantan Utara.

SIMAK: Dipaksa Mendarat, Ini Pengakuan Pilot AS Saat Diperiksa TNI

Sekitar pukul 14.25 WITA, kedua jet tempur buatan Rusia itu sukses menyergap James. Satu jet tempur Sukhoi langsung terbang di depan Pilatus. Tujuannya memandu James mendarat di Tarakan. Jet Sukhoi yang satunya terbang di belakang Cessna. "Tujuannya, kalau pesawat tersebut kabur, Sukhoi bisa langsung menembak dari belakang," kata Tiopan. "Sesuai aturan internasional, kami boleh menembak jatuh pesawat asing pelanggar wilayah yang tak kooperatif."

Begitu James mendarat, pasukan TNI AU mengerumuni pesawat. Personel Angkatan Udara bersenjata laras panjang memeriksa pakaian James. Segala barang yang ada di pesawat pun diperiksa. Tiopan tak mau kecolongan dengan tujuan pesawat asing tersebut melintas di Indonesia. Tiopan khawatir James sengaja masuk wilayah udara Indonesia dan melakukan kegiatan ilegal. "Seperti memfoto wilayah perbatasan secara diam-diam," kata dia.

INDRA WIJAYA





Baca juga:
Sebentar Lagi, Orang Cukup Bercinta dengan Robot Seksi Ini?
Rossi Akan Nikahi Kekasih Cantiknya, Pacar Lorenzo pun Seksi


Advertising
Advertising

Berita terkait

Finlandia Uji Coba Paspor Digital ke Inggris, Pertama Kali di Dunia

5 September 2023

Finlandia Uji Coba Paspor Digital ke Inggris, Pertama Kali di Dunia

Uji coba paspor digital diberlakukan ke beberapa kota di Inggris, yakni London, Edinburgh, atau Manchester. Diusulkan untuk negara-negara Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Refleksi BNPP di 2022: Pemerataan Pembangunan Perbatasan Negara

28 Desember 2022

Refleksi BNPP di 2022: Pemerataan Pembangunan Perbatasan Negara

Pembangunan telah dijalankan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, kelistrikan, hingga kualitas lingkungan.

Baca Selengkapnya

BNPP Gelar Rakordal Konsolidasi Pengelolaan Perbatasan Negara

5 Agustus 2022

BNPP Gelar Rakordal Konsolidasi Pengelolaan Perbatasan Negara

Presiden mengamanatkan untuk mengambil langkah-langkah kongkret dalam pengelolaan perbatasan negara.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Minta Pemerintah Daerah Waspadai Kriminalitas di Kawasan Perbatasan

12 September 2021

Mahfud Md Minta Pemerintah Daerah Waspadai Kriminalitas di Kawasan Perbatasan

Mahfud Md meminta pemerintah daerah untuk mewaspadai tindakan kriminal di pos lintas batas negara (PLBN).

Baca Selengkapnya

BPKN Ungkap Pintu Masuk Produk Impor Terbuka Lebar di Daerah Ini

9 Juni 2021

BPKN Ungkap Pintu Masuk Produk Impor Terbuka Lebar di Daerah Ini

BPKN menyatakan pintu masuk produk luar negeri (impor) ke Provinsi Kepri sangat terbuka lebar

Baca Selengkapnya

Petani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis

6 Mei 2021

Petani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis

Seorang petani Belgia memindahkan batu patok perbatasan berusia 200 tahun sejauh 2 meter ke wilayah Prancis dan memperluas luas wilayah Belgia.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyebaran Covid-19, NTT Tutup Pos Perbatasan Negara

21 April 2020

Cegah Penyebaran Covid-19, NTT Tutup Pos Perbatasan Negara

Menangkal Covid-19, NTT tutup perbatasan negara untuk perlintasan orang, tapi tidak untuk lalu lintas angkutan logistik.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Jelaskan Dana Rp 24,3 Triliun untuk Daerah Perbatasan

11 Maret 2020

Mahfud Md Jelaskan Dana Rp 24,3 Triliun untuk Daerah Perbatasan

Dibandingkan dengan Papua, menurut Mahfud Md pembangunan daerah perbatasan harus teritegrasi antarkementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya

RI - Malaysia Bakal Tandatangani MoU Dua Titik Perbatasan

16 November 2019

RI - Malaysia Bakal Tandatangani MoU Dua Titik Perbatasan

Direktur Topografi TNI AD Brigjen Asep Edi Rosidin mengatakan, persoalan perbatasan negara harus cepat diselesaikan.

Baca Selengkapnya

Pilar Inggris - Belanda akan Dihancurkan di Pulau Sebatik

16 November 2019

Pilar Inggris - Belanda akan Dihancurkan di Pulau Sebatik

Pilar yang dibangun Inggris dan Belanda sebagai tanda perbatasan kekuasaan wilayah jajahan.

Baca Selengkapnya