Wisatawan asing tertidur di lantai saat menunggu jadwal penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, 4 November 2015. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup sementara menyusul meletusnya Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO, Jakarta - Operator Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, kembali memperpanjang penutupan sementara bandara tersebut hingga Jumat pagi esok sebagai dampak letusan Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Bandara kembali ditutup sementara hingga Jumat sekitar pukul 08.45 Wita," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis, 5 November 2015.
Penutupan ini berdasarkan informasi BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia, yang menyatakan sebaran abu vulkanis anak Gunung Rinjani itu masih mengarah ke barat atau menutupi wilayah udara Pulau Dewata, khususnya wilayah udara di bandara itu.
Kementerian Perhubungan kemudian mengeluarkan surat pemberitahuan kepada semua personel penerbangan dengan nomor notice to airmen A 2479/15.
Sebelumnya, Bandara Ngurah Rai ditutup pada Rabu lalu pukul 19.30-23.30 Wita. Penutupan diperpanjang hingga Kamis ini sekitar pukul 08.45 Wita. Namun, karena abu vulkanis masih mengarah ke bandara tersebut, operator memperpanjangnya lagi hingga esok.
Akibatnya, 692 jadwal penerbangan untuk rute domestik dan internasional di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu dibatalkan dan membuat ribuan calon penumpang tertahan di Bali.
Ekonom Ini Sebut Rencana Pembangunan LRT Bali Keliru, Apa Alasannya?
28 September 2023
Ekonom Ini Sebut Rencana Pembangunan LRT Bali Keliru, Apa Alasannya?
Ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan sistem LRT adalah moda transportasi yang mahal dengan kapasitas relatif terbatas.