Jutaan umat Muslim di dunia memenuhi Padang Arafah saat melakukan Wukuf dalam bagian dari ibadah Haji di luar kota suci Mekkah, 23 September 2015. Dalam melakukan Wukuf, para jamaah berdiam di padang Arafah untuk berdoa. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Sosial DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan tantangan penyelenggaraan ibadah haji akan semakin kompleks. "Ada penambahan sekitar 60 ribu lebih dari kuota haji tahun ini," ucap Saleh dalam pernyataan tertulisnya, Jakarta, Rabu, 4 November 2015.
Menurut Saleh, tahun depan kuota haji akan mencapai 131 ribu orang. Hal ini tentunya merupakan tantangan bagi penyelenggara haji. Banyak hal yang harus ditingkatkan penyelenggara ibadah haji, baik dalam hal jumlah petugas yang harus ditingkatkan maupun birokrasi imigrasi yang dipermudah.
Pemerintah, ujar Saleh, harus meningkatkan komunikasi dengan pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pasalnya, pengurusan visa, transportasi lokal di Saudi, dan rasio petugas masih tidak memadai. Selain itu, sistem rekrutmen petugas dinilai belum sesuai dengan standar dan kebutuhan, petugas kesehatan terlalu sedikit, fasilitas kesehatan belum memadai, dan perlindungan jemaah yang belum maksimal.
Jemaah, tutur Saleh, juga perlu diberikan pembinaan dan manasik yang lebih baik. Pembinaan yang dimaksud tidak hanya meliputi aspek fiqh haji. Tapi juga pembinaan mengenai fasilitas pemondokan, kehidupan sosok di Saudi, dan keselamatan.
“Ini agar jemaah siap di lapangan. Apalagi, dengan adanya kasus tragedi Mina baru-baru ini, selain kesalahan dari penyelenggara haji Arab Saudi, faktor kedisiplinan jemaah menjadi salah satu sebabnya,” kata Saleh.
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
1 hari lalu
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.