Buruh Minta Ridwan Kamil Tolak Aturan Pengupahan Baru

Reporter

Jumat, 30 Oktober 2015 18:46 WIB

Para buruh dari sejumlah organisasi melakukan unjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 20 Oktober 2015. Ribuan buruh se Jawa Barat melakukan aksi penolakan terhadap formulasi pengupahan yang dituangkan dalam paket kebijakan ekonomi jilid IV. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Perwakilan serikat pekerja yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bandung melakukan pertemuan bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Jumat, 30 Oktober 2015. Dalam pertemuan tersebut, buruh meminta kepada Ridwan Kamil menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.

"Kami menolak PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Namun di sini pengupahan harus segera berjalan," kata Rokhana, salah satu perwakilan buruh yang juga menjabat sebagai Ketua SP TSK SPSI setelah audiensi, Jumat, 30 Oktober 2015 siang.

Menurut Rokhana, Dewan Pengupahan Kota Bandung saat ini tengah bekerja untuk menentukan Upah Minimum Kota (UMK) 2016 dengan peraturan pengupahan lama. Dia berharap, PP 78 Tahun 2015 tidak mengganggu proses penentuan upah buruh di Kota Bandung.

"Di Kota Bandung, dewan pengupahan sudah bekerja lebih dari tiga perempat. Tinggal sedikit lagi, jadi jangan sampai terkatung-katung," ujarnya.

Rokhana menjelaskan, tidak adil untuk buruh jika pengupahan dikendalikan oleh pemerintah pusat melalui peraturan baru tersebut. Pasalnya, perhitungan kebutuhan hidup layak (KHL) buruh setiap daerah tidak sama.

Selain itu, buruh merasa keberatan jika KHL harus dilihat lima tahun sekali karena inflasi daerah tidak akan sama dengan inflasi secara nasional. "Inflasi Kota Bandung akan beda dengan Jawa Barat. (Inflasi) Jawa barat beda secara nasional," tuturnya.

Meski menyadari jika Wali Kota Bandung tidak punya wewenang untuk mengubah kebijakan terkait PP nomor 78 Tahun 2015, Rokhana berharap Ridwan Kamil bisa menunda peraturan tersebut. "Kalau polemik masih berkepanjangan, paling tidak di Kota Bandung jangan diberlakukan dulu," katanya.

Aliansi Buruh Bandung telah menghitung kenaikan upah buruh yang layak dengan membandingkan 60 poin dalam KHL, serta inflasi yang terjadi di Kota Bandung. Buruh menilai kenaikan sebesar 22 persen dari UMK Kota Bandung sebesar Rp 2.356.000 adalah hal yang wajar.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menambahkan, pihaknya akan melakukan audiensi dengan para pengusaha agar bisa menerima pengupahan buruh dengan sistem lama.

"Buruh merasa sosialisasinya terlalu dekat sehingga menimbulkan gejolak dan hal teknis yang sudah setengah jalan prosesnya. Saya akan rapatkan dengan pengusaha agar penetapan PP 78 Tahun 2015 di Bandung itu ditunda tahun depan," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil meyakini penundaan penggunaan peraturan pemerintah terkait dengan pengupahan buruh bisa dilakukan di level daerah. " Dalam situasi emergency boleh dengan alasan yang dipahami," ujar Ridwan Kamil.




PUTRA PRIMA PERDANA


Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

5 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

5 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

6 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

8 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

10 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

11 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya