Pemulihan Gambut Pakai Dana dari Norwegia US$ 1 Miliar

Reporter

Kamis, 29 Oktober 2015 05:49 WIB

Prajurit TNI AD berusaha memadamkan bara dari gambut yang terbakar di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, (30/6). Meski tak menimbulkan api tapi gambut di lahan ini terus terbakar dan meluas sekitar 50 meter perhari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan upaya pemulihan atau restorasi lahan gambut yang terbakar akan memanfaatkan dana hibah asing.

Uang yang akan dipakai berasal dari program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+) yang digagas Norwegia.

Menurut Kalla, restorasi gambut membutuhkan dana besar, untuk itu hibah asing sangat dibutuhkan. "Jadi nanti restorasi tak perlu lagi biaya besar dari anggaran pendapatan dan belanja negara," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2015.

Selain dari program REDD+, pemerintah akan mengusahakan dana pemulihan hutan dari kesepakatan carbon trading dengan negara-negara maju. Pembahasan mengenai carbon trading sendiri akan dilakukan pada konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (Conference of Party/COP) di Paris, akhir November sampai pertengahan Desember 2015.

Program REDD+ merupakan gerakan yang digagas pemerintah Norwegia dalam menangani efek rumah kaca dan pemulihan hutan. Norwegia mengucurkan dana sekitar US$ 1 miliar.

Dari US$ 1 miliar dana REDD+ yang dihibahkan kepada Indonesia, saat ini baru terpakai US$ 30 juta. Artinya, pemerintah masih memiliki sisa dana hibah sekitar US$ 970 juta.

Pemerintah Norwegia dikabarkan sempat mengeluhkan lambannya penggunaan dana tersebut. "Justru itulah kita akan kerja cepat. Nanti akan dipakai dulu kurang-lebih US$ 200 juta," kata Kalla.

Walaupun akan menggunakan dana hibah, tapi dia memastikan korporasi pembakar lahan akan tetap diminta untuk bertanggung jawab serta ditindak tegas. Mengenai adanya rencana pembentukan panitia khusus kebakaran hutan dan lahan oleh DPR, Kalla tak mau banyak berkomentar.

Menurutnya, saat ini yang dilakukan pemerintah adalah fokus pada penanganan di lapangan. Kalau ada pansus, katanya, nanti panggil semua terus bagaimana kita bekerja.

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya