Kabut Asap Riau: Bocah yang Meninggal Tak Punya Riwayat Sakit

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 07:22 WIB

Anak-anak bermain mobil-mobilan tanpa mengenakan masker di tengah kabut asap di alun-alun Komplek Stadion Utama Riau, Pekanbaru, 18 Oktober 2015. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap di sejumlah daerah di Provinsi Riau kembali menebal. TEMPO/Riyan Nofitra


Dugaan Heri diperkuat dengan pernyataan dokter Rumah Sakit Santa Maria yang menangani Luthfi. Dokter tersebut menuturkan pasien mengalami penipisan oksigen di jantung. Dari hasil foto medis roentgen dada anaknya, Heri mengatakan paru-paru korban tampak ditutupi seperti gumpalan awan. Namun Heri tidak mengetahui persis apa sebenarnya yang menutupi paru-paru anaknya itu.



"Dokter bilang penipisan oksigen di jantung. Jantungnya bengkak. Paru-parunya ditutupi seperti awan-awan begitu. Tapi dokter tidak menyebutkan apakah itu flek atau lendir. Saya tidak paham," katanya sambil memperlihatkan foto roentgen anaknya.

Baca juga:

Duh, Bapak Ini Ajari Anaknya Merokok dan Mabuk

Ritual Ini Jadi Alasan Para Pendaki ke Gunung Lawu


Luthfi meninggal menjelang azan subuh, Rabu, 21 Oktober 2015, di RS Santa Maria, Pekanbaru. Sebelum mendapat perawatan di rumah sakit, Luthfi mengeluh demam kepada ibunya sekitar pukul 12.00, Selasa, 20 Oktober 2015. Sang ibu, Lili, memberinya obat penurun panas. “Setelah minum obat, anak saya tidur sampai pukul 7 malam,” ucap Heri.



Namun suhu badan Luthfi tidak kunjung turun. Tepat pukul 22.00, korban mengalami muntah dan kejang-kejang. Khawatir dengan kesehatan anaknya, Heri membawa Luthfi ke RS Santa Maria, yang tidak jauh dari rumahnya. Korban dirawat di Ruang PICU. Namun, hingga pukul 03.00, Rabu dinihari, kesadarannya menurun, denyut jantungnya melemah. Korban akhirnya meninggal pukul 04.00.

Kepergian Luthfi sontak membuat keluarga kaget. "Tidak menyangka saya secepat itu," ujar Heri sambil mengusap air mata kesedihannya.

Sebelumnya, kasus serupa menimpa keluarga Mukhlis, warga Kulim, Pekanbaru, 10 September 2015. Anaknya bernama Muhanum Anggriawati, 12 tahun, meninggal dunia akibat gagal pernapasan. Dokter menyebut terjadi penumpukan lendir di paru-paru korban sebelah kanan.

RIYAN NOFITRA






Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya