Riau Percepat Pembuatan Kanal Cegah Kebakaran Hutan

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 21 Oktober 2015 13:15 WIB

Warga tetap melaksanakan aktivitas olahraga di kompleks stadion utama Riau, meski kabut asap pekat kembali menyelimuti daerah Pekanbaru, 18 Oktober 2015. Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara di Pekanbaru memburuk. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Pekanbaru - Pemerintah Riau mempercepat pembuatan sekat kanal di hutan gambut yang rentan kebakaran. Sekat kanal dinilai ampuh mencegah kebakaran lahan sesuai telah diperintahkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Sekat kanal yang digagas Presiden Joko Widodo di Kepulauan Meranti sangat efektif mencegah kebakaran lahan," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Rabu, 21 Oktober 2015.

Menurut Arsyadjuliandi, pemerintah Riau mewajibkan seluruh perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanam industri maupun perkebunan membangun sekat kanal di area konsesinya.

Ini untuk menjaga kadar air di wilayah gambut tetap memadai sehingga lahan tetap basah. Sejauh ini kata dia, pihak perusahaan sudah membangun 2.274 sekat kanal. "Perusahaan bersinergi untuk membangun sekat-sekat kanal di konsesinya sendiri," ujarnya.

Andi juga menekankan kepada pihak perusahaan agar memenuhi kriteria standar pencegahan kebakaran lahan mulai dari peralatan hingga pembinaan terhadap masyarakat sekitar konsesi.

Sedangkan di area perkebunan milik masyarakat, pemerintah sedang mengerjakan pembangunan sekat kanal sebanyak 80 perkebunan. Ini tersebar di wilayah rentan kebakaran lahan seperti Meranti, Bengkalis, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Pelalawan. "Pembangunan sekat kanal sudah terlaksana dan sedang berjalan," katanya.

Andi mengklaim jika pemerintah Riau telah berhasil menekan titik api di daerahnya pada tahun ini. Rencana aksi pencegahan kebakaran hutan dan lahan begitu juga teknologi monitoring sangat membantu memantau titik api.

Menurut Andi, ini membantu dilakukannya proses pencegahan lebih dini. Namun, Andi melanjutkan, pemerintah Riau kesulitan dalam mencegah kabut asap.

Ini karena kawasan Riau mendapat kiriman asap dari Sumatera Selatan dan Jambi. Tiupan angin dari selatan ke utara membuat asap sisa kebakaran hutan dan lahan di kedua derah itu terkirim ke Riau. "Kalau masalah asap kita tidak bisa berubat banyak, karena tergantung arah angin," ujarnya.

Menurut Andi, pencegahan kebakaran hutan dan lahan belum sepenuhnya mampu mengatasi bencana tahunan ini. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang membahas sebelas pedoman dalam program pencegahan kebakaran hutan di Indonesia.

Andi berharap sebelas pedoman yang saat ini disusun kementerian dapat menutupi kekurangan program rencana aksi pencegahan kebakaran hutan di Riau.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya