JK Soal Penilaian Kabinet: KPK Saja Dievaluasi

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 06:36 WIB

Jusuf Kalla. TEMPO/Subekti
Poin merah berikutnya perihal konsistensi pemerintah dalam mandatory spending, terutama segi kesehatan. Menurut Fitra, dalam APBN 2015, alokasi kesehatan masih sekitar 3,1 persen dari yang seharusnya 5 persen.Juga terkait dengan kedaulatan pangan yang hanya mendapat anggaran sekitar Rp 1 triliun. Dalam kedaulatan pangan, banyak faktor di mana negara harus memfasilitasi.



Kinerja penegak hukum selama satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla dinilai masih jauh dari harapan. Lebih dari separuh masyarakat, menurut survei yang digelar Indo Barometer akhir September lalu, menyatakan tak puas atas kinerja lembaga penegak hukum, terutama kejaksaan dan kepolisian.



“Faktornya antara lain rekam jejak serta kinerja Kejaksaan dan Polri yang menurut masyarakat kurang maksimal,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari saat dihubungi kemarin. “Ini merupakan persepsi dari masyarakat yang menginginkan penegakan hukum dijalankan.”



Berdasarkan survei, hanya 44,8 persen responden yang menyatakan puas atas kinerja kepolisian. Angka lebih jeblok ditunjukkan kejaksaan, 37,7 persen. Sedangkan angka kepuasan terhadap lembaga kehakiman adalah 40,7 persen. Sebaliknya, responden justru puas atas kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi, yang mencapai 68,2 persen.



Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi pada 14-22 September. Margin of error sebesar ± 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.



Qodari menyatakan Presiden Joko Widodo harus mereformasi kejaksaan dan kepolisian sebagai dua lembaga penegak hukum yang diamanatkan konstitusi di bawah kekuasaannya. “Jadi Presiden harus memperbaiki kinerja Polri dan kejaksaan,” ucapnya. “Tentunya Presiden juga harus memperkuat kedudukan KPK.”


LARISSA HUDA | REZA ADITYA | TIKA PRIMANDARI


Keterangan Ralat: Judul berita ini diubah dari sebelumnya "Duh, JK Mau Evaluasi KPK, Terlalu Banyak Tangkap Orang?" karena ada keberatan dari narasumber berita. Judul tersebut dinilai tidak menggambarkan konteks dari pernyataan narasumber secara akurat. Dua paragraf awal juga dikoreksi dengan alasan serupa. Untuk itu, kami mohon maaf.


Baca juga:
Ditemukan, Ini Kisah Safira, Mahasiswi UI Saat Diculik
MAHASISWI UI HILANG: Ini Ciri-ciri Safira Permatasari

Berita terkait

Anak Bung Karno: Pemerintahan Jokowi-JK Jauh dari Trisakti

25 Juli 2016

Anak Bung Karno: Pemerintahan Jokowi-JK Jauh dari Trisakti

Selain ketergantungan pada utang luar negeri, Rachmawati juga mengkritik impor barang-barang dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kalla Terbahak-bahak Dituding Biang Gaduh: Kasihan Masinton

22 Desember 2015

Kalla Terbahak-bahak Dituding Biang Gaduh: Kasihan Masinton

Jusuf Kalla tertawa terbahak-bahak saat dituduh oleh Masinton Pasaribu sebagai biang kegaduhan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Istana Wapres: Masinton PDIP Justru Sumber Kegaduhan  

21 Desember 2015

Istana Wapres: Masinton PDIP Justru Sumber Kegaduhan  

Tuduhan yang dilemparkan politikus PDIP, Masinton P, terhadap

Wakil Presiden M Jusuf Kalla justru membuat kegaduhan baru.

Baca Selengkapnya

Kisah Menteri Susi, Datang ke Jokowi dengan Kepala Kosong

30 Oktober 2015

Kisah Menteri Susi, Datang ke Jokowi dengan Kepala Kosong

Susi Pudjiastuti mengaku datang dengan kepala kosong saat bergabung dalam kabinet Jokowi

Baca Selengkapnya

Setahun Jokowi, Pelayaran Rakyat Tagih Janji Tol Laut  

27 Oktober 2015

Setahun Jokowi, Pelayaran Rakyat Tagih Janji Tol Laut  

Jokowi dinilai prioritaskan pelayaran niaga modern dan pelabuhan besar, bukan ke kapal kayu tradisional.

Baca Selengkapnya

Langkah Berat Etape Satu Jokowi-JK

26 Oktober 2015

Langkah Berat Etape Satu Jokowi-JK

Tahun pertama Kabinet Kerja banyak terbebani ketidakpastian perekonomian global.

Baca Selengkapnya

Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden  

26 Oktober 2015

Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden  

Kenapa Presiden Jokowi sepertinya membiarkan "perbedaan" antarmenteri secara terbuka?

Baca Selengkapnya

Survei CSIS: Rakyat Ingin Kabinet Jokowi Dirombak

25 Oktober 2015

Survei CSIS: Rakyat Ingin Kabinet Jokowi Dirombak

Di survei CSIS, publik memilih kursi menteri Jokowi diberikan kepada kalangan profesional.

Baca Selengkapnya

Survei: Rizal Ramli Paling Memuaskan Publik, Ini Rapor Puan

25 Oktober 2015

Survei: Rizal Ramli Paling Memuaskan Publik, Ini Rapor Puan

Yang menarik dalam survei setahun Jokowi-JK itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mendapat poin tertinggi dari masyarakat ketimbang Menteri Koordinator lainnya.

Baca Selengkapnya

Setahun Jokowi: Kepuasan Atas Kerja Jokowi Hanya 50,6 Persen

25 Oktober 2015

Setahun Jokowi: Kepuasan Atas Kerja Jokowi Hanya 50,6 Persen

Kepuasan tertinggi publik terhadap kinerja pemerintah ada di bidang maritim.

Baca Selengkapnya