Setahun Jokowi, Pantaskah PAN Dapat Jatah Kursi Menteri?

Senin, 19 Oktober 2015 05:29 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution (kiri) usai melantik Lima Menteri baru dan Sekretaris Kabinet di Istana Negara, Jakarta, 12 Agustus 2015. Menteri yang diberhentikan adalah Menteri Koordinator Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Koordinator Maritim Indroyono Susilo, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M. Massardi, meminta Presiden Joko Widodo tak memberikan jatah kursi menteri kepada Partai Amanat Nasional (PAN) jika benar akan kembali melakukan perombakan kabinet. Menurut dia, hal itu akan memberi kesan bahwa PAN bergabung menjadi partai pendukung pemerintah hanya untuk memburu kursi menteri.

“Nanti PAN dikira blunder,” kata Adhie seusai acara diskusi mingguan forum senator rakyat tentang setahun pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla di Cikini, Jakarta, Ahad, 18 Oktober 2015. Menurut dia, Jokowi harus menjaga niat PAN yang berkomitmen tak ingin mencari kekuasaan meskipun memutuskan bergabung menjadi partai koalisi sejak September lalu.

Adhie khawatir, jika PAN tetap diberi jatah kursi, hal itu akan merusak kekompakan partai pendukung pemerintah secara keseluruhan. Sebab, akan muncul asumsi, jika bergabung dengan pemerintah, secara otomatis akan mendapatkan jatah kursi menteri. "Saya kira Jokowi harus menetralkan hal semacam ini," ucapnya.

Topik Pilihan: Setahun Jokowi-JK

Namun pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mempunyai pandangan berbeda. Menurut dia, Presiden Jokowi memang membutuhkan menteri yang mempunyai pengalaman dalam pemerintah periode sebelumnya. Apalagi salah satu partai pendukung pemerintah, yaitu Partai NasDem, tengah tersangkut kasus hukum. "PAN mungkin adalah salah satu solusinya," ujar Hendri.

Isu perombakan kabinet semakin menguat menjelang satu tahun pemerintah Jokowi-JK yang jatuh pada 20 Oktober mendatang. Pada Agustus lalu, Jokowi telah melakukan perombakan kabinet. Saat itu dilantik beberapa menteri baru di kabinet Jokowi-JK. Mereka antara lain Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

Selain itu, ada Pramono Anung yang menggantikan Andi Widjajanto menjadi Menteri Sekretaris Kabinet, Rizal Ramli menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan. Sedangkan Sofyan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menteri Koordinator Perekonomian, menggantikan Adrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

4 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

4 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

6 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

7 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

7 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

7 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

8 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

8 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

9 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya