Kisah Menteri Riset M. Nasir Tertipu Mahasiswa Pemilik Pajero

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 14 Oktober 2015 06:49 WIB

Menristek Dikti Mohamad Nasir. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengaku pernah ditipu tiga mahasiswa saat menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Universitas Diponegoro, Semarang. Mahasiswa ini memanipulasi data untuk mendapatkan beasiswa biaya pendidikan mahasiswa miskin berprestasi (Bidikmisi).

"Mereka langsung saya keluarkan dari daftar penerima beasiswa," kata Nasir setelah pemberian beasiswa Bidikmisi di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa, 13 Oktober 2015. Menurut Nasir, saat pihak kampus memverifikasi penerima beasiswa, mahasiswa yang dikeluarkan ini menunjukkan salah satu rumah orang tuanya yang jelek.

Setelah diperiksa, ternyata mahasiswanya punya rumah lain yang mewah. Ada juga yang punya mobil mewah, Mitsubishi Pajero. "Mereka langsung saya berikan pilihan. Keluar dari kampus atau masuk membayar biaya mahal lewat jalur reguler. Akhirnya mereka memilih tetap kuliah dengan biaya mahal," kata Nasir.

Setelah penerima dicoret, Nasir mencari mahasiswa lain yang pantas menggantikan tiga orang ini. "Kami harus pastikan bahwa tidak ada orang kaya yang menerima manfaat beasiswa Bidikmisi,” kata Nasir.

Nasir mengatakan Kementeriannya akan memperketat pengawasan penyaluran beasiswa biaya pendidikan mahasiswa miskin berprestasi (Bidikmisi). Karena sesuai data, hampir 5 persen dari total penerima beasiswa salah sasaran. “Mereka berlatar belakang ekonomi kuat,” kata Nasir.

Menurut Dia, untuk mengurangi penyimpangan, ke depan, mahasiswa yang boleh menerima beasiswa adalah mahasiswa yang memiliki Kartu Indonesia Pintar. “Jika punya Kartu Indonesia Pintar, otomatis akan masuk dalam daftar calon penerima,” kata Nasir.

Nasir juga akan membentuk tim. Bekerja sama dengan rektor-rektor di seluruh perguruan tinggi untuk memeriksa kembali para mahasiswa penerima beasiswa. “Harus dipastikan yang menerima adalah mahasiswa kurang mampu,” katanya.

Meski ada penyimpangan, Menteri Nasir berharap masyarakat tidak melihat secara statistik yang 5 persen ini. Karena selebihnya yang 95 persen terbukti berhasil diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Dengan nilai yang memuaskan. “Sehingga program ini tetap akan kami lanjutkan,” kata Nasir.

Sasaran beasiswa Bidikmisi adalah lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau satuan pendidikan bentuk lain yang sederajat, yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik. Untuk 2015, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Bidikmisi sebesar Rp 230 miliar. Dengan rincian Bidikmisi on going sebanyak 177.730 mahasiswa dan Bidikmisi mahasiswa baru sebanyak 60 ribu mahasiswa. “Besarannya Rp 1 juta per bulan per mahasiswa,” katanya.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

3 hari lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

5 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

5 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

8 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

9 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

Simak cara daftar beasiswa LPDP di Northeastern University.

Baca Selengkapnya

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

11 hari lalu

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

11 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

12 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

13 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya