TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Aceh Monitoring Mission (AMM) Peter Feith mengatakan proses perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam berlangsung sukses. Tingkat kepercayaan dan stabilitas di Aceh sudah bagus dan tidak membutuhkan lagi kehadiran AMM lebih lama dari jadwal semula.Ia berharap pemerintah Indonesia juga merasa puas dengan proses itu. "Proses perdamaian ini sudah menguat dan tidak bisa dibalik lagi," kata Peter usai bertemu Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di kantornya, Senin (19/12).Keberhasilan proses perdamaian, kata Peter, terlihat dari proses penghancuran semua senjata milik Gerakan Aceh Merdeka akan rampung dalam hitungan hari. Hal itu akan diikuti pembubaran struktur militer organisasi itu. TNI nonorganik dan polisi akan kembali ke barak usai penghancuran senjata itu. Perkembangan itu, menurutnya, sangat positif. "Saya sangat senang," kata dia.Peter mengatakan masa kerja AMM di Aceh akan berakhir pada 15 Maret tahun depan seperti undangan pemerintah RI. Namun ia mengaku AMM akan mempertimbangkan jika pemerintah Indonesia menginginkan masa kerja AMM diperpanjang, misalnya beberapa pekan lagi. "Namun ini juga tergantung pada penilaian negara-negara anggota AMM," kata dia.Wakil Presiden, lanjut Peter, mengatakan usai proses ini maka tinggal pengesahan UU Pemerintahan Nanggroe Aceh Darussalam di DPR. Setelah itu pelaksanaan pemilihan kepala daerah dapat dilakukan. Ia memperkirakan hal itu bisa digelar pada April dan paling lambat Juni. "Saya berharap kunjungan Presiden akhir tahun nanti ke Aceh akan menjadi kombinasi poin-poin penting dari seluruh proses perdamaian ini," kata dia.budiriza
Puluhan eks petinggi Gerakan Aceh Merdeka hari ini, Selasa (1/6) membezuk Hasan Tiro di ruang ICCU Rumah Sakit Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kondisi deklarator GAM ini masih belum stabil.
Ratusan Tapol/Napol GAM di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara yang dibebaskan dari penjara sebelum penandatanganan MoU Helsinki menuntut untuk diberikan dana pemberdayaan ekonomi Rp 10 juta per jiwa, Sabtu (26/1).
Para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Masyarakat Aceh memperingati Hari Ulang Tahun (Milad) GAM ke–31 dengan kenduri dan doa bersama. Acara diadakan di desa-desa dan tempat-tempat bersejarah.