Tiga Daerah Ini Pelanggaran Netralitas PNS di Pilkada Marak

Reporter

Minggu, 4 Oktober 2015 16:19 WIB

Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah menemukan pelanggaran netralitas pegawai negeri sipil semakin marak di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Anggota Bawaslu Jawa Tengah Teguh Purnomo menyatakan pelanggaran netralitas pegawai negeri sipil itu tidak hanya melibatkan pegawai bawahan tapi menggunakan struktur birokrasi pejabat tinggi seperti sekretaris daerah.

“Bahkan ada beberapa daerah yang indikasi pelanggaran PNS-nya sangat menghangat, seperti di Pemalang, Sragen, dan Boyolali,” kata Teguh di Semarang, Ahad 4 Oktober 2015.

Teguh menyatakan bentuk dugaan pelanggaran netralitas di masing-masing daerah berbeda-beda. Teguh mencontohkan di Kabupaten Pemalang, pejabat setempat menarik tiga pegawai negeri sipil yang selama ini bertugas di Kantor Sekretariat Panitia Pengawas Pemilu Pemalang. Karena PNS-nya ditarik maka kegiatan Panwaslu Pemalang terhambat. Anggaran tidak bisa dicairkan.

Teguh menduga penarikan PNS itu buntut kebijakan Panwaslu yang mengabulkan salah satu pasangan calon yang sebelumnya tak lolos verifikasi. Tadinya, pasangan calon hanya ada dua pasangan tapi dengan adanya putusan Panwaslu itu maka menjadi tiga pasangan calon.

“Ada salah satu pasangan calon yang seperti tak terima atas putusan Panwaslu. Sekda lalu menarik tiga PNS-nya,” kata Teguh.

Tak hanya itu, di Pemalang juga ramai ihwal stiker yang diterbitkan Bawaslu Jawa Tengah. Stiker yang dipersoalkan itu berbunyi: ”Ingat PNS adalah pelayan masyarakat bukan boneka para penguasa”. Padahal, kata Teguh, dengan stiker itu justru menaikan derajat PNS. “Selain itu, di daerah lain juga tidak ada gejolak tapi kenapa di Pemalang dipersoalkan,” kata Teguh.

Teguh menambahkan ketidaknetralan birokrasi juga terjadi di Sragen. Salah satunya, Panwaslu cukup tegas mencopoti poster-poster inkumben, akhirnya pemerintah setempat tidak memberikan anggaran yang memadai. Dari Rp 1 miliar lebih yang diajukan, hanya diberi Rp 100 juta. Padahal, anggaran Rp 1 miliar lebih itu sangat penting karena untuk gaji dan operasional pengawasan. Teguh menyatakan dengan anggaran Rp 100 juta maka dipastikan kinerja Panwaslu Sragen tak akan maksimal.

“Seharusnya Panwaslu tidak boleh ditekan-tekan,” kata Teguh.

Bawaslu mendesak pemerintahan masing-masing kabupaten/kota bisa proporsional dalam menghadapi kinerja Panwaslu. Panwaslu, kata Teguh, pasti bekerja sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada. Bawaslu akan memberikan perhatian khusus kepada daerah-daerah yang Panwaslu-nya selalu mendapatkan tekanan dari birokrasi.

Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar jajaran birokrasi menjaga netralitas dalam proses pilkada.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

22 menit lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

2 jam lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

3 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

5 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

7 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

7 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya